Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Gugum Bunuh Keluarga Mantan Pacar

Kompas.com - 30/04/2014, 14:39 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com — Aksi pembunuhan yang dilakukan Ramdhan Gumilang (25) alias Gugum terhadap keluarga mantan pacarnya pertama kali diketahui oleh Bagus (18). Saat itu, Bagus, adik mantan pacar Gugum, baru pulang sekolah.

Pada Selasa (29/4/2014), Bagus (18) pulang sekolah seperti biasanya. Saat dia memasuki rumah, kondisi di dalam terlihat sepi.

Ternyata, ada Gugum di dalam rumah. Gugum adalah mantan pacar Dewi, kakak Bagus. Gugum mengajak Bagus berbincang sambil berbohong soal kondisi rumahnya yang sepi.

"Ibu sama Pras (adik Bagus) lagi ke dokter," kata Bagus menirukan ucapan Gugum.

Saat itu, Bagus mengaku tidak curiga karena sebelumnya ibunya memang sudah terkena gejala stroke ringan. Setelah itu, Gugum juga menyampaikan bahwa ayahnya Bagus ada di lantai atas.

"Sedang tidur di dapur katanya," ujar Bagus, masih menirukan ucapan Gugum.

Setelah itu, Gugum mengajak Bagus yang sedang membereskan tas sekolahnya untuk ke lantai atas, bertemu dengan ayahnya. Bagus berjalan duluan, sementara Gugum mengikutinya dari belakang, sambil menaiki anak tangga menuju ke lantai atas.

Saat kaki Bagus baru menginjakkan lantai atas, dia merasa kepalanya pening dan sesaat tidak sadarkan diri.

"Saya tidak tahu ada apa, tahu-tahu kepala saya berdarah. Dia (Gugum) serang saya dari belakang," ujar Bagus.

Bagus yang setengah sadar mencoba menahan serangan Gugum berikutnya. Dia berhasil menahan tangan Gugum yang hendak memukul kepalanya lagi.

Saat itu, Bagus masih mengajak Gugum berbicara baik-baik. Gugum kemudian menceritakan bahwa dia kesal dengan Heryati (35), ibu Bagus, dan Dewi, yang sering menagih utang kepadanya. Gugum memang berutang untuk menebus cicilan laptop.

Setelah itu, sikap Gugum melunak. Bagus kemudian turun ke lantai bawah untuk mencuci kepalanya yang berdarah. Kesempatan itu juga digunakannya untuk mencari pertolongan kepada warga setempat. Di saat itulah Gugum berusaha kabur dari rumah tersebut.

Saat itu, tutur Bagus, dia sama sekali tidak tahu soal penyerangan terhadap seluruh anggota keluarganya. "Saya enggak tahu kalau ibu sama adik sudah tidak ada," tutur Bagus sambil menahan tangis.

Kabur lewat atap

Sekitar pukul 15.00 WIB, Joni Surono, warga sekitar yang tengah melewati rumah Bagus, mendapati pemuda itu berteriak meminta pertolongan. Dia kemudian mengarahkan Bagus ke klinik dekat rumahnya untuk mendapat perawatan pertama.

Pada saat bersamaan, Joni melihat ada seorang pria di atas rumah Bagus sedang berusaha naik ke atap rumah tetangga. Dia adalah Gugum yang sedang berusaha melarikan diri.

"Awalnya saya pikir dia temannya (Bagus) lagi berantem. Kalau saya tahu dia sudah bunuh orang di dalam, saya bakal hajar dia," tutur Joni kepada Kompas.com.

Joni berteriak meminta Gugum turun. Jika tidak, dia akan menimpukinya dengan batu. Namun, Gugum malah berlari ke rumah sebelahnya dan turun di salah satu rumah melalui tiang antena rumah tersebut.

Saat Gugum turun, dia langsung ditangkap. Terlihat ada bercak darah di tangannya. Setelah itu, warga menyerahkan Gugum kepada seorang polisi yang rumahnya bertetangga dengan Joni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com