Pantauan Kompas.com, tidak ada aktivitas pembangunan di sekolah itu. Tidak satu pun pekerja terlihat. Konstruksi bangunan setengahnya pun belum jadi. Meski kerangka bangunan sudah berdiri dua lantai, tetapi tidak ada atap.
Bahkan, sekitar akhir tahun kemarin, bangunan lantai dua pernah ambruk. "Pernah ambruk tapi diperbaiki lagi," ucap Elin Salbiah (25), warga setempat, Jumat (2/5/2014).
Di sisi lain kerangka bangunan baru berdiri satu lantai. Beberapa besi menjulang untuk kerangka di lantai itu. Di bagian lain, tidak ditemukan material bangunan sedikit pun.
Gundukan pasir, kerikil, semen, dan material lain tidak tampak, hanya sebuah gerobak pengangkut pasir yang rusak. Tidak terlihat pula penjagaan, hanya pintu seng yang digembok menggunakan rantai besi untuk mengamankan proyek tersebut sehingga warga tidak bisa sembarangan masuk.
Menurut penuturan Elin, pertama kali sekolah tersebut dibangun sekitar bulan Juli tahun 2013. Pada awal pembangunan, proyek berjalan lancar, tetapi sudah tiga bulan ini tidak terlihat lagi kendaraan pengangkut material ke tempat proyek tersebut.
Ia menambahkan karena ada proyek pembangunan gedung sekolah tersebut para siswa untuk sementara menumpang belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 136 Jakarta Utara yang lokasinya sekitar 1 kilometer dari SD tersebut. Para siswa pun berbagi waktu dengan siswa SMP untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Muhammad Idris, salah satu guru SDN Rawa Badak Selatan 11/12 Pagi mengatakan, kegiatan belajar mengajar juga berubah. Jika di gedung sendiri siswa masuk pagi, tetapi karena sekarang menumpang, siswa harus masuk siang menunggu kegiatan SMP selesai.
Tak hanya itu, ia berujar, pihaknya mesti membayar sewa ke SMP 136 untuk menggunakan kelas. Namun, ia tak tahu persis berapa tarif sewanya. "Paling untuk uang kebersihan saja," kata dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, terhentinya proyek pembangunan sekolah ini lantaran dana proyek dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2013 telah habis. Sementara itu, untuk pengerjaan lanjutan pada 2014, masih menunggu proses lelang.
"Saya perkirakan bisa dimulai lagi setelah Lebaran (bulan Agustus) nanti dan mudah-mudahan selesai tahun ini juga," tuntasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.