Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Valentino Sering Tiru Adegan "Spiderman"

Kompas.com - 02/05/2014, 14:48 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Valentino, bocah 5 tahun yang tewas karena lompat dari Apartemen Laguna Tower B Lantai 19, Penjaringan, Jakarta Utara, dikenal sebagai bocah yang hiperaktif. Ia sering kali meniru adegan film yang ditontonnya.

"Aktif banget memang anaknya. Dia juga suka meniru Iron Man sama Captain America setiap nonton," kata Kepala Unit Reserse Kriminal, Polsek Penjaringan, Komisaris RM Jauhari di Mapolsek Penjaringan, Jumat (2/5/2014).

Ia juga mengatakan, setelah meminta keterangan orangtua, yakni Eva (23) dan Pendi Setiawan (31), dipastikan Valentino melompat sendiri dari kamarnya tersebut. Jendela di kamar tersebutnya, kata Jauhari, bisa dijangkau oleh Valentino karena berdekatan dengan tempat tidur.

Saat ini, jenazah Valentino sudah dibawa ke kampung halaman ibunya di Brebes, Jawa Tengah, Jumat (2/5/2014) dini hari tadi.

Sebelum jatuh dari lantai 19, Valentino sempat dimandikan oleh ibunya, Eva. Setelah itu, dia meminta diputarkan film Spiderman.

Namun, keinginan Valentino itu tidak dipenuhi ibunya sebab Eva hendak mengajaknya ke rumah neneknya untuk menengok adik Valentino, Vincencius (1), yang sedang sakit.

Hal itu membuat Valentino kesal. Dia mengunci diri di kamar. Melihat anaknya mengunci pintu, Eva berusaha membuka pintu kamar anaknya, tetapi tidak terbuka. Eva pun meminta bantuan pihak mekanik apartemen yang berada di lantai dua.

Namun, belum sampai meminta bantuan, terdengar suara orang jatuh di tempat cuci piring foodcourt Bainglai yang berada di lantai 2 Apartemen tersebut. Ternyata, suara jatuh tersebut adalah Valentino yang melompat dari lantai 19 kamarnya.

Pantauan Kompas.com di lokasi kejadian pada Jumat (2/5/2014), atap foodcourt tempat Valentino terjatuh ditaburi bunga oleh pemiliknya. Atap yang terbuat dari fiberglass tersebut tampak bolong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com