Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih Predikat Terbersih, Sampah di Pasar Bantar Gebang Menggunung

Kompas.com - 04/05/2014, 13:35 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com -- Tumpukan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Bantar Gebang, Bekasi, terlihat menggunung. Aroma busuk sampah pun menyebar ke seluruh pelosok pasar. Padahal, pada saat ulang tahun Kota Bekasi, pasar ini meraih juara pertama Lomba Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban untuk kategori Pasar Tradisional untuk wilayah Kota Bekasi. Piala penghargaan tersebut bahkan diserahkan langsung oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

"Sampah di sini sudah sejak sebulan terakhir jarang diangkut sama petugas kebersihan. Sedangkan setiap hari kan pedagang dengan warga buang sampahnya di tempat ini. Jadi numpuk seperti ini akhirnya," ujar salah seorang pedagang, Rosmini, di Pasar Bantar Begang pada Minggu (4/5/2014).

Rosmini mengaku bingung dengan keadaan tersebut. Pasalnya, dirinya bersama pedagang lain merasa telah rutin membayar biaya retribusi kepada petugas, tetapi sampah tak kunjung diangkut hingga menggunung. Selain itu, dirinya juga mengeluh soal pengunjung pasar yang berkurang karena hal ini. Menurut dia, pengunjung banyak yang terganggu dengan bau sampah sehingga tidak betah berbelanja lama di sana.

Hal tersebut disetujui oleh salah satu pengunjung Pasar Bantar Gebang, Leni. Leni mengaku aroma bau sampah membuat dirinya tidak betah berlama-lama berada di pasar. Dirinya juga menyayangkan hal semacam ini terjadi di pasar berpredikat terbersih.

"Saya enggak kuat lama-lama di dalam. Baunya enggak ketulungan. Saya sendiri heran kok sampah bisa sampai menggunung di pasar yang katanya terbersih. Semoga cepat-cepat diangkut sajalah," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tumpukan sampah plastik dan sayuran di Pasar Bantar Gebang sudah menggunung. Bahkan, gunungan sampah tersebut sampai menutupi area kantor UPTD Pasar Bantar Gebang. Terdapat satu unit alat berat terparkir tidak jauh dari sana. Namun, tidak ada petugas yang menjaga ataupun mengoperasikan alat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com