Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lift Monas Mogok, Puluhan Orang Sempat Tertahan 1,5 Jam di Puncak

Kompas.com - 04/05/2014, 15:16 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
-- Insiden mogoknya lift di Tugu Monas, Minggu (4/5/2014) pagi tadi, sempat menimbulkan kepanikan pengunjung. Puluhan orang terpaksa harus bertahan di puncak hingga 1,5 jam sampai lift berfungsi kembali.

"Kami bingung dan tak tahu harus berbuat apa. Semuanya sudah kepanasan dan banyak yang teriak-teriak," ujar Robert (62), salah satu pengunjung yang terjebak di puncak Tugu Monas.

Robert menceritakan, awalnya ia bersama sekitar 60 pengunjung naik melalui lift di Tugu Monas sekitar pukul 10.00 WIB.

"Biasanya pengunjung hanya diperbolehkan sekitar 5 sampai 10 menit saja di Tugu Monas," ujar Robert.

Namun, saat itu mereka menjadi curiga karena setelah lewat 15 menit lift dari bawah tidak juga naik dan menjemput mereka.

"Semakin lama, kami makin aneh karena lift tak juga datang. Lalu anak-anak mulai menangis dan minta turun," papar Robert.

Ia mengatakan, pengunjung makin panik setelah mengetahui informasi dari petugas melalui pengumuman yang mengatakan lift di bawah macet.

"Kami marah-marah dan bertanya harus bagaimana. Kalau turun lewat tangga darurat, terlalu jauh, apalagi banyak orangtua, perempuan, dan anak-anak," kata Robert.

Menurut Robert, anak-anak yang menangis coba ditenangkan para ibu mereka. Namun, katanya, setiap ibu dan perempuan tak dapat menyembunyikan rasa ketakutan mereka, tetapi hanya bisa pasrah.

Ia mengatakan, mereka lalu mencoba mencari jalan keluar melalui tangga darurat. Namun sial, pintu menuju tangga darurat terkunci. Setelah hampir satu jam, petugas datang dari bawah melalui tangga darurat dan membuka pintu.

"Beberapa pria muda akhirnya coba turun lewat tangga darurat untuk memastikan lift dari bawah supaya bisa menjemput kami," kata Robert, yang mengaku tak kuat jika turun melalui tangga darurat yang sangat curam dan melewati ratusan anak tangga kecil.

Menurut dia, setelah sekitar 1,5 jam berada di Tugu Monas, lift yang macet akhirnya datang dari bawah menjemput mereka.

"Namun, kami kecewa dengan layanan petugas dan lift macet. Anehnya lagi, petugas bilang lift macet adalah hal biasa dan kami tak perlu takut," kata Robert.

Ia menyesali tidak adanya permintaan maaf dari pengelola Tugu Monas. "Yang jelas kami trauma, apalagi anak-anak dan ibu-ibu," kata Robert. (Budi Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com