"Dia enggak cerita apa-apa. Setelah dibawa ke RS Polri, dilihat ada luka memar di perut. Setelah ditanya, dia baru ngaku disiksa sama kakak kelasnya," ujar Eko, Minggu (4/5/2014).
Rupanya, kejadian itu berawal pada Senin (28/4/2014) siang lalu, ketika waktu istirahat sekolah. Ranggo yang tengah berjalan tergesa-gesa tidak sengaja menyenggol makanan ringan yang dibawa oleh kakak kelasnya tersebut hingga terjatuh.
Ranggo telah meminta maaf atas ketidaksengajaannya tersebut. Bahkan, ia mengganti makanan ringan yang telah jatuh tersebut. Namun, tindakan tersebut tidak cukup bagi Y. Keesokan harinya Y menganiaya Ranggo. Sekujur tubuhnya dipukuli. Mulut bocah malang itu pun disumpal gagang sapu hingga mengeluarkan darah.
"Ranggo memang orangnya pendiam. Jadi enggak terlalu banyak cerita soal kesehariannya di sekolah," lanjut Eko kepada polisi.
Kini, jenazah bocah malang tersebut disemayamkan di kediaman Ketua RT, yakni di Kebon Pala 1, Jalan Asri RT 10 RW 7 Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur.
Saat ini, polisi tengah mengumpulkan informasi dari keluarga pelaku untuk menindaklanjuti kasus ini.
Ralat: Sebelumnya disebutkan bahwa polisi telah menangkap pelaku. Informasi dikoreksi. Yang ditangkap polisi berinisial Y adalah pelaku penganiayaan bayi hingga tewas.