Menurut Eni, dengan jumlah 20 siswa di tiap ruangan, maka tidak sulit untuk mengawasi. Apalagi dalam satu ruangan terdapat dua orang pengawas.
"Tidak ada CCTV, pengawasan dipercayakan saja ke pengawas yang ada. Tak ada CCTV pun enggak masalah. Cuma 20 anak satu ruangan. Kalau kita pelototin satu-satu juga pada takut," ujar Eni Holidah di SMPN 1 Bekasi, Senin (5/5/2014).
Berdasarkan hal tersebut, Eni yakin para siswa dapat terawasi dengan baik. Dirinya juga yakin tidak ada kebocoran soal. Bahkan, Eni menambahkan, siswa-siswinyalah yang justru mengingatkan para guru mengenai peraturan saat UN. Mereka mengingatkan ulang kepada guru untuk mengumpulkan handphone yang mereka bawa.
"Malahan pada ingetin ke saya buat kumpulin handphone. Saya bercandain saja. 'Nak, kamu bawa handphone dua, satu kamu pegang satunya lagi ibu pegang. Nanti kita sms aja'. Eh, mereka malah bilang, 'Ih ibu kok ngajarin kaya gitu'. Saya mah ketawa saja," ujar Eni sambil tertawa.
Mengenai tingkat kelulusan, Eni yakin siswanya akan lulus 100 persen. Dia menganggap kelulusan tahun ini lebih mudah dibanding tahun sebelumnya. Hal ini karena syarat kelulusan tidak hanya berasal dari nilai UN saja, tetapi juga digabung dari nilai ujian sekolah.
Tercatat, sebanyak 288 siswa SMPN 1 Bekasi mengikuti hari pertama pelaksanaan UN tingkat SMP hari ini. Satu orang siswa di sekolah ini mengikuti UN di rumah sakit, sedangkan sisanya mengikuti UN di sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.