Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Tim Karcher Jerman Bersihkan Tugu Monas

Kompas.com - 08/05/2014, 16:18 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pembersihan Monumen Nasional (Monas) yang berjalan selama dua minggu ke depan merupakan kali kedua bagi PT Karcher Indonesia memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam usaha memelihara Monas.

"Dalam tim Karcher ini terdapat lebih dari 20 orang, tiga di antaranya adalah tenaga ahli khusus yang didatangkan dari Jerman," ujar Fransisca Natalia W, Senior Manager Marketing and Business Development Karcher Indonesia di Monas, Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Fransisca menambahkan, Monas dipilih karena merupakan lambang perjuangan Indonesia. Pembersihan ini juga sekaligus cara memperkenalkan Monas ke seluruh dunia.

Fransisca menyatakan, Monas memiliki ketinggian yang cukup menyulitkan pembersihan sehingga dibutuhkan teknik khusus. Dalam sehari saja, proses ini menghabiskan 20.000 liter air bersih yang merupakan kerja sama PAM dan Palyja.

Air bersuhu 100 derajat ini tidak menggunakan bahan-bahan kimia karena tujuannya hanya merontokkan kotoran dan debu.

Ditemui pada waktu terpisah, Kepala Tim Teknisi dari Karcher Jerman Thorsten Moewes mengatakan, ada tantangan tersendiri dalam membersihkan tugu Monas. Menurutnya, Monas mempunyai tingkat kesulitan pembersihan di bagian puncak karena terkait cuaca dan angin.

"Sampai saat ini angin cukup bersahabat, faktor cuaca hujan bisa memengaruhi, dan bisa dihentikan," ujar Moewes.

Moewes mengatakan, apabila cuaca tak menentu seperti muncul petir atau hujan, maka pembersihan akan dihentikan. Selain itu, para teknisi pembersih dari Karcher Jerman, lanjut Moewes, telah tersertifikasi. Dengan membersihkan tugu yang memiliki tinggi 132 meter, tentu dapat dibuktikan, mereka bukanlah pemanjat tebing seperti pada umumnya sebab pembersihan ini memerlukan tenaga ahli atau ahli industrial climbing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com