Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guntur Bumi dan Puput Juga Dilaporkan Terkait Pencurian 250 Gram Emas

Kompas.com - 09/05/2014, 08:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Puput Melati (30) tidak hanya diduga ikut menikmati uang hasil penipuan yang dilakukan Muhammad Susilo Wibowo (32) alias Guntur Bumi, mantan suaminya yang kini jadi tahanan di Polda Metro Jaya atas kasus penipuan dan pelecehan seksual terhadap para mantan pasiennya.

Bekas penyanyi cilik itu juga diduga terlibat kasus pencurian emas dan perhiasan seberat 250 gram milik Abdul Hakim Rauf di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kasus pencurian emas dan perhiasan terjadi tahun 2012.

Puput yang akan diperiksa sebagai saksi terlapor di Polres Balikpapan, Kamis (8/5/2014), tak menampakkan batang hidungnya. Puput mangkir di panggilan pertamanya.

Menurut Sunan Kalijaga, pengacara Guntur dan Puput, kliennya belum memenuhi panggilan penyidik Polres Balikpapan karena sedang hamil muda.

"Kami ajukan surat penundaan pemeriksaan karena (Puput) sedang hamil tiga bulan," kata Sunan, Kamis sore.

Sunan hanya mengkhawatirkan, perjalanan dari Jakarta menuju Balikpapan akan menganggu janin dalam kandungan bekas istri Guntur tersebut.

"Masa kehamilannya masih rentan. Kami khawatirkan Puput jika naik pesawat sekarang," kata Sunan yang tidak menjelaskan, apakah surat penundaan pemeriksaan Puput itu sudah dikirim ke penyidik.

Sunan yakin, penyidik memaklumi alasan batalnya Puput hadir pada panggilan pertamanya itu.

"Biasanya penyidik memperhatikan kondisi kesehatan saksi (Puput) sebelum diperiksa atau dimintai keterangan," ucap Sunan.

Selain diduga ikut menerima dan menikmati uang kejahatan hasil penipuan Guntur dari sebelas kasus yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya, ibu tiga anak tersebut juga dituding tahu saat bekas suaminya itu membawa kabur emas dan perhiasan seberat 250 gram saat berada di rumah Abdul Hakim Rauf di Balikpapan, dua tahun lalu.

Merasa kecolongan, Abdul melaporkan pencurian itu ke Polres Balikpapan setelah menangkap basah Guntur dan Puput. Herdian, pengacara Abdul, menyatakan, Puput ikut bertanggung jawab atas hilangnya emas dan perhiasan seberat 250 gr milik kliennya.

"Ada saksi yang pernah melihat Puput memakai emas dan perhiasan itu," kata Herdian saat dihubungi terpisah.

Emas dan perhiasan yang diduga diambil Guntur dan diberikan ke Puput antara lain cincin, gelang, dan kalung. "Total kerugiannya mencapai Rp 1 miliar. Puput diduga ikut membantu pencurian yang dilakukan Guntur," jelas Herdian.

Puput mengaku kuat

Puput dikabarkan masih menenangkan diri dan "menghilang" setelah kasus dugaan penipuan, pelecehan seksual, hingga pencurian emas yang dilakukan Guntur itu terungkap satu per satu. Meski begitu, kerabat Puput yakin bahwa anggota keluarganya tersebut tidak bersalah.

"Puput bilangnya enggak tahu apa-apa (soal kasus hukum Guntur). Doakan saja agar tidak ada apa-apa," kata Corry Irmamo, kerabat Puput, Kamis petang.

Corry adalah ibu Delia Septianti (28), bekas vokalis Band Ecoutez! yang juga saudara sepupu Puput. Selama ini, Corry tidak pernah mendengar cerita miring tentang keponakannya itu.

"Puput baik-baik saja. Setiap hari kami masih ngobrol lewat BBM (BlackBerry Messenger)," jelas Cony.

Menurut Corry, Puput tetap tenang sejak Guntur ditangkap, Senin (5/5/2014) pagi. Persoalan hukum apa pun yang kini menjerat Guntur di Polda Metro Jaya dan Polres Balikpapan, Puput berharap bisa segera selesai. "Dia (Puput) tenang-tenang saja. Dia sempat bilang kalau kuat, 'Aku kuat'," ujar Corry.

Dia (Puput) kuat menghadapi cobaan yang sekarang dihadapinya," lanjut Corry. (jhs/kin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com