Li takut karena kepergian sang ibu bisa membuat bapak tiri itu sewaktu-waktu kembali melancarkan nafsu bejatnya. Pasalnya, S telah merenggut kegadisan remaja putri itu.
Boris, perwakilan keluarga korban, mengisahkan, kejadian ini terungkap pada 1 April 2014 lalu, saat proses pemakaman Rm. Sambil menangis, Li memberanikan diri bercerita kepada salah satu tantenya bahwa bapak tirinya telah merenggut kehormatannya.
"Dia nangis pada saat setelah proses pemakaman. Nangisnya mencurigakan. Akhirnya, dikoreklah sama keluarga. Dia cerita semua sama tantenya," kata Boris saat mendampingi korban, di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2014).
Boris mengatakan, Li mengaku ayah tirinya melakukan tindakan asusila terhadapnya berkali-kali sepanjang tahun 2012. Saat itu Li masih duduk di bangku kelas III SMP.
"Menurut pengakuan dia, disetubuhi lima kali. Awalnya dia disuruh urut bapaknya. Lalu pegang tangannya dan dilecehkan layaknya suami istri," ujar Boris.
Boris mengatakan, Li tidak dapat melawan karena diancam bapak tirinya yang bekerja sebagai sopir angkot. Perbuatan S dilakukan di kamar ibu korban.
"Dia melakukannya waktu Mama enggak ada di rumah. Dulu mama sempat kerja dan rumah kosong. Dia melakukan itu sama saya," ujar Li, dengan wajah tertutup.
"Aku enggak berani ngadu, takut. Aku enggak ngomong sama siapa-siapa," ujar Li.
Setelah mendengar pengakuan Li, keluarga mengamankan Li dari bapak tirinya itu. Dua hari kemudian, atau pada 3 April, kasus ini dilaporkan ke Polresta Bekasi. Setelah dilaporkan, S menghilang dari rumah kontrakan di kawasan Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.