Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Tiri Belum Tertangkap, Korban Pencabulan Takut

Kompas.com - 09/05/2014, 15:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Li (17), remaja yang menjadi korban kejahatan seksual ayah tirinya, S (40), berharap polisi segera bisa menangkap pelaku. Sebab selama S belum ditangkap, kondisi psikologis Li akan terus terganggu.

"Pelaku seolah ingin menguasai dia. Secara psikologis dia merasa dirinya terancam," kata Boris, yang mewakili keluarga korban, saat mendampingi Li di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2014).

S diketahui "menghilang" setelah kasus pelecehan Li dilaporkan ke polisi. Hampir satu bulan, S sudah tidak lagi menempati kontrakannya di kawasan di Bekasi. "Kami ke sini bukan tidak percaya dengan polisi. Tapi permasalahannya kalau terlalau lama psikologis korban terganggu," ujar Boris.

Kasus pelecehan seksual ini telah dilaporkan sejak 3 April 2014 lalu. Namun, S yang bekerja sebagai sopir angkutan belum tertangkap. "Keberadaannya untuk sekarang tidak ada di alamat yang lama. Pihak kepolisian mungkin masih melacaknya. Tapi informasinya, dia (S) masih di sekitar Bekasi," ujar Boris.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait juga mendesak kepolisian untuk segera menangkap S. Arist menyayangkan kasus ini tidak mendapat perhatian pihak kepolisian. Menurut Arist, polisi justru meminta keluarga korban menangkap pelaku.

"Polisi bilang, pelakunya tangkap dulu tu. Bawa dulu ke sini. Lho kok suruh kita tangkap. Tugas polisi apa?" ujar Arist.

Seperti diberitakan, Li mengungkap tindakan asusila ayah tiri terhadapnya saat pemakaman ibundanya pada 1 April 2014. Korban tidak berani menceritakan itu sebelumnya karena ada ancaman dari S. Dua hari kemudian, keluarga melapor ke Polresta Bekasi. Namun kini pelaku belum tertangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com