Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hercules: Saya Tidak Pernah Terima Uang dengan Gaya Koboi

Kompas.com - 10/05/2014, 23:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Terpidana kasus pemerasan dan pencucian uang, Hercules Rozario Marcal (46) mengaku melakukan kerja sama yang legal untuk jasa kemananan bersama pihak swasta.

Hercules mengakui dibayar untuk pekerjaan itu, namun membantah tuduhan melakukan pemerasan.

"Saya tidak pernah terima uang dengan gaya koboi. Saya orang kerja. Ada perjanjian dan surat kuasa, semuanya legal dan resmi," kata Hecules saat dijumpai di LP Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (10/5/2014).

Menurut Hercules, permintaan jasa keamanan itu terjadi pada tahun 2010. Perjanjian tersebut, kata Hercules, disaksikan oleh notaris dengan kesepakatan bersama.

"Kita makan bersama. Mereka yang bikin dan bacakan konsep. Saya tinggal tanda tangan, dan saya menjamin membantu usaha mereka," ujar Hercules.

Lebih lanjut, dia menyatakan perjanjiaan kerja tersebut telah selesai sejak tahun 2010. Namun, pada 2013 lalu, ia mengatakan polisi mendapatkan informasi dari masyarakat telah terjadi pemerasan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Ini kemudian muncul menjadi tindak pidana pemerasan," kata Hecules.

Hercules meyakini kasusnya merupakan rekayasa. Dalam persidangan, jaksa dan polisi tidak mampu menghadirkan saksi yang menyaksikan perjanjiannya itu.

"Notaris yang bikin perjanjian dan saksi waktu itu tidak satupun dihadiri. Ini katanya tidak perlu," ujar Hercules.

Dengan putusan pengadilan saat ini, Hercules mengaku sudah melakukan banding. Ia berharap dapat bebas di tingkat Pengadilan Tinggi.

"Saya berharap bebas murni. Kita berjuanglah. Masih ada tiga langkah. Kita akan berupaya sesuai dengan kebenaran kita," ucap Hecules.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com