Aksi Damai Trisakti Diakhiri dengan Shalat Gaib

Pantauan Kompas.com, massa aksi melakukan longmarch dari Bundaran HI ke Istana Negara. Meski mengganggu kemacetan di pusat Jakarta, demonstrasi tidak berlangsung anarkistis.

Selain berorasi, mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, dan lagu aksi mahasiwa lainnya. Mereka juga mempersembahkan aksi teatrikal bertema keputusan majelis hakim memvonis bersalah kepada seorang tersangka.

Aksi selama 15 menit tersebut diakhiri dengan menerbangkan 50 buah lampion. Lampion yang diterbangkan tidak semulus rencana awal. Sebab, beberapa lampion berapi tidak terbang dengan sempurna bahkan hampir mengenai massa aksi.

Pihak kepolisian lantas memperingatkan mereka akan bahaya api dari lampion yang dapat mengenai rekan mereka sendiri.

Sebelum membubarkan diri, mereka melakukan shalat gaib untuk mahasiswa Universitas Trisakti yang tewas dalam kerusuhan 12 Mei 1998.

Sementara itu, Kabag Operasional Polres Jakarta Pusat AKBP A Sinambela mengatakan telah menurunkan 800 personel untuk mengamankan aksi peringatan 12 Mei 1998 tersebut. "Ini masih aksi damai, tidak rusuh, masih aman," ujar Sinambela di lokasi, Senin.