Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Bos Parpol Tidak Kebagian Kursi DPRD II Bogor

Kompas.com - 14/05/2014, 10:10 WIB
BEKASI, KOMPAS.com — Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi menggelar rapat pleno penetapan perolehan suara Pileg 2014 dan penetapan caleg terpilih, Selasa (13/5/2014), diketahui ada lima pemimpin partai politik setempat yang gagal mendapat kursi di DPRD Kota Bekasi.

Kelima pimpinan partai politik yang tidak terpilih sebagai anggota legislatif dalam Pileg 2014 itu adalah Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bekasi Andi Zabidi. Ia adalah caleg petahana, dengan jabatan terakhir sebagai Ketua DPRD Kota Bekasi.

Berikutnya adalah Ketua DPC Gerindra Kota Bekasi Ibnu Hajar Tanjung; Ketua DPC PKPI Kota Bekasi Harapan Tarigan; Ketua DPC Partai Nasdem Kota Bekasi Effendi Hamid: dan mantan Ketua DPD PAN Kota Bekasi, Agus Rohadi.

Bukan hanya itu, beberapa pimpinan di DPRD Kota Bekasi periode 2009-2014 ternyata tak terpilih kembali pada Pileg 2014 ini. Sebut saja, Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Partai Golkar, Yusuf Naseh.

Pada Pileg 2014 ini, Yusuf Naseh berada di dapil 2, yaitu meliputi wilayah Kecamatan Bantargebang-Mustikajaya. Di dapil 2 itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi periode 2009-2014 dari Fraksi PDI-P, Tumai, meraup 8.629 suara dan kembali terpilih.

Rapat pleno KPU Kota Bekasi untuk penetapan perolehan suara Pileg 2014 dan penetapan caleg terpilih berlangsung di Gedung Patriot, Plaza Pemkot Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi.

Faktor Jokowi

"Rapat pleno penetapan perolehan kursi partai politik dan penetapan calon terpilih dengan ini dinyatakan sah," kata Ketua KPU Kota Bekasi Ucu Asmara Sandi, Selasa (13/5/2014) sekitar pukul 16.00.

Berdasarkan ketetapan rapat tersebut, perolehan kursi 12 parpol yang berlaga pada pemilu legislatif lalu pun dipastikan. Dari 12 parpol tersebut, ada tiga parpol yang tidak kebagian kursi DPRD II Kota Bekasi, yakni Partai Nasdem, Partai Bulan Bintang (PBB), serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Adapun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meraup bagian terbanyak, sebesar 12 kursi, di DPRD Kota Bekasi. Bagi PDI-P, ini peningkatan besar dari 7 kursi hasil Pileg 2009.

Pengurus DPC PDI-P Kota Bekasi mengakui faktor pencalonan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari partai berlambang banteng moncong putih itu dominan berpengaruh pada kenaikan jumlah kursi DPRD Kota Bekasi pada Pileg 2014.

"Pertama, jelas faktor Jokowi," tutur Ketua Bidang Infokom DPC PDI-P Kota Bekasi Harun AI-Rasyid, Selasa (13/5/2014).

Menurut Harun, figur adalah sesuatu yang sangat berpengaruh terhadap elektabilitas partai dalam kehidupan politik di Indonesia saat ini. "Yang kedua adalah mesin partai, dan ketiga baru profil caleg-nya," imbuh Harun. (chi)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com