JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan JakMania mengecam sikap brutal polisi di kilometer 66 Tol Cipularang terhadap suporter Persija pada 8 Mei 2014. Mereka menyayangkan penggunaan kekuatan secara berlebihan oleh Polda Jawa Barat.
"Kami mendukung upaya polisi mengamankan suporter. Namun, kami mengecam penggunaan senjata api, gas air mata dan tindakan kekerasan yang dilakukan tanpa ada perlawanan dari suporter Persija," kata staf Divisi Advokasi dan Pemenuhan Hak Sipil dan Politik KontraS Alex Argo Hernowo di Gedung Kontras, Jakarta, Rabu (14/5/2014).
Kontras dan suporter JakMania juga menyayangkan aksi pengamanan yang berlebihan tersebut yang melibatkan polisi dari Polda Jawa Barat, Polres Karawang, Polres Purwakarta, dan Polres Bekasi.
"Bus juga dilempar dan dirusak. Puluhan suporter alami kekerasan fisik hingga terluka. Bahkan ada yang tertembak atas nama Rain Hermawan di bagkan tangan kanan," sambung dia.
Menurut Alex, kekerasan yang dilakukan polisi tersebut seolah memandang suporter Persija bukan sebagai warga negara yang harus dilindungi. "Sebelum melepaskan tembakan, polisi harus memberikan tembakan peringatan ke udara atau tanah dengan hati-hati, bertujuan untuk memberi peringatan. Namun, hal tersebut tidak dilakukan. Mereka langsung menembak ke arah suporter JakManja," ujarnya.
Pendapat senada disampaikan Ketua Umum JakMania Lariko Rangga Mone. "Bahkan ketika kami sedang bernegosiasi dengan polisi, bus yang berada paling belakang tiba-tiba diserang menggunakan gas air mata," kata Riko.
Ditambahkan dia, saat kejadian, suporter Persija tidak ada yang melawan. Dari 25 bus yang membawa rombongan ke Bandung, 14 di antaranya dirusak oleh polisi pada saat aksi penghadangan terhadal JakMania di kilometer 66 tol Cipularang.
"Bahkan kami diserang lagi ketika membeli minuman di rest area di kilometer 42 tol Cikampek. Mereka tuduh kami menjarah karena tidak memiliki bukti struk pembelian," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada 8 Mei 2014 sekitar seribu suporter JakMania dihadang di kilometer 66 tol Cipularang oleh pihak kepolisian. JakMania yang akan mendukung tim kesayangan Persija bermain melawan Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat Bandung terpaksa batal karena peristiwa tersebut.
Polisi melarang JakMania masuk ke Bandung karena khawatir akan terjadi konflik antara JakMania dengan suporter Persib yang menamakan diri Bobotoh. Akibat aksi penghadangan itu yang berbuntut pada tindakan kekerasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.