Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Saint Monica Diantar Sebatas Pintu Masuk

Kompas.com - 16/05/2014, 14:56 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Suasana belajar di Sekolah Saint Monica, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih berlangsung kondusif, Jumat (16/5/2014). Para orangtua terlihat mengantar para buah hati mereka.

Para orangtua tersebut hanya bisa mengantar sebatas pintu masuk yang terbuat dari kaca bening. Menurut petugas keamanan sekolah, hal tersebut memang merupakan aturan yang diterapkan sekolah tersebut.

"Memang sudah aturannya untuk kedisiplinan siswanya," ujar petugas keamanan di Sekolah Saint Monica, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/5/2014).

Salah satu orangtua murid siswa TK, Kristine, mengaku selama ini dia hanya mengantarkan anaknya sebatas pintu masuk. Meskipun demikian dia tidak khawatir dengan kebijakan sekolah yang seperti itu, karena menurutnya hal tersebut mengajarkan kedisiplinan dan kemandirian anaknya.

"Namanya sudah nyekolahin anak di sini, saya sangat percaya penuhlah," ungkapnya.

Hal berbeda diungkapkan Hendi, wali murid lainnya. Dia mengaku agak khawatir dengan peraturan sekolah yang seperti itu. "Iya selama ini mengantar sampai depan saja. Agak khawatir juga apalagi pas dengar kasus pelecehan kemarin," ujarnya.

Ia berharap agar penanganan kasus ini bisa segera ditangani secepatnya oleh pihak kepolisian. Agar tidak menimbulkan kekhawatiran di kalangan orangtua murid, terlebih ternyata sang guru sampai saat ini masih mengajar di sekolah tersebut.

Sebelumnya, seorang anak balita siswa KB Saint Monica bernama L menjadi korban pelecehan seksual oleh guru ekstrakurikuler menari. Balita tersebut dilecehkan dengan cara ditusuk duburnya dengan jari.

Keluarga L telah melapor ke Polda Metro Jaya pada Selasa (13/4/2014). Pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah melayangkan surat penghentian untuk kegiatan belajar mengajar di kelas Playgroup karena belum memiliki surat ijin, sementara itu pihak KPAI pun telah mengunjungi sekolah tersebut untuk meminta klarifikasi terkait kasus kejahatan seksual tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com