"Sekarang sudah enggak mau latihan. Tadinya latihan setiap hari," kata ibu ES, AS (50) di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/5/2014).
Adapun kejadian tersebut, kata AS, terjadi sekitar bulan Agustus 2013. Saat itu, ujarnya, ES masih berusia sekitar 16 tahun. Menurut AS, ES hampir mendapatkan pelecehan saat berada rumah pelatih yang berlokasi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Syukurnya, dia bisa lari dan tidak sampai disodomi," katanya.
DP dikatakan sempat berjanji bahwa ES akan mendapatkan pelatih dari luar negeri. Sampai kini, janji tersebut tidak pernah direalisasikan.
AS pun mempertanyakan profesionalitas pelatih tersebut. Ia pun mengatakan, AS melatih beberapa pemain tenis lapangan yunior lainnya.
"Dia punya anak asuh banyak semua laki-laki. Sejauh ini anak-anak itu dibiayai, dilatihnya," kata AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.