"Isolasi dilakukan untuk mencegah penyebaran MERS di Kota Tangerang dan Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Rostiwie kepada Kompas.com, Sabtu (17/5/2014).
Selain itu, Dinkes Kota Tangerang juga melakukan sosialisasi ke berbagai puskesmas dan rumah sakit di wilayah tersebut.
"Saat ini kami sudah sosialisasikan pencegahan MERS korona virus ke 32 Puskesmas di Kota Tangerang. Kami masih akan terus lakukan sosialisasi ke berbagai rumah sakit," ujarnya.
Menurut dia, sosialisasi meliputi pengenalan gejala-gejala MERS seperti demam, flu, batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu, tindakan pencegahan seperti mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik dan menutup mulut ketika batuk atau bersin juga disosialisasikan guna mencegah penyebaran MERS.
Seperti diberitakan sebelumnya, MERS pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada 2012. Hingga saat ini, MERS telah merenggut lebih dari 100 jiwa. Virus korona menjadi penyebab MERS ganas dan mematikan.
Berbeda dengan penyakit pernapasan umumnya yang disebabkan bakteri, perkembangan MERS jauh lebih cepat. Dalam hitungan jam, virus korona bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Bila peradangan sudah meluas, maka fungsi paru-paru akan menurun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.