Jokowi masuk ke bangunan melalui sebuah pintu kayu besar. Begitu masuk, ia langsung bisa melihat bagian tengah bangunan. Bagian tengah bangunan itu adalah amfiteater tanpa atap. Bangku semen mengelilingi setengah panggung utama dengan kolam ikan di tepian.
Dari arah bangku penonton, latar belakang panggung terlihat unik dengan adanya empat rumah tradisional Betawi yang dicat berwarna krem. Secara umum, meskipun belum 100 persen jadi di beberapa bagiannya, bangunan berasitektur campuran Belanda dan Betawi itu telah terlihat keanggunannya.
"Ini amfiteater untuk pertunjukan Betawi. Ada gambang kromong, pencak silat, semua pertunjukan Betawi pokoknya ada," ujar Jokowi sambil menunjuk amfiteater itu.
Jokowi mengatakan, pembangunan bangunan yang belum bernama tersebut baru sekitar 70 persen. Masih ada beberapa fasilitas yang belum terbangun. Jokowi yakin, pengerjaan proyek tersebut dapat dikebut hingga selesai pada akhir tahun 2014 ini.
"Nanti begitu ini selesai, fasilitas yang lain juga selesai, baru dibuka untuk umum. Pasti bagus banget ini," ujarnya.
Bangunan pusat kebudayaan Betawi tersebut adalah salah satu area dalam perkampungan khas Betawi di Setu Babakan. Area itu khusus menampilkan kebudayaan Betawi. Area lainnya adalah ada area permukiman. Selain itu, ada area Pulo, tempat pameran kebudayaan Betawi.
Pembangunan area Pulo juga belum rampung.
Sebagai gambaran, area bangunan tempat pertunjukan kebudayaan Betawi memiliki luas 3,2 hektar. Sementara itu, area Pulo memiliki luas 3,4 hektar. Sementara itu, perkampungan yang menaungi pusat kebudayaan ini memiliki luas 289 hektar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.