Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengkel Las-Cat Duco Gunakan Badan Jalan Persahabatan

Kompas.com - 26/05/2014, 10:16 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Bengkel las ketok dan cat duco di pinggir Jalan Persahabatan Timur. Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, menjamur. Kondisi ini selain membuat kawasan semrawut, juga mengganggu warga yang melintas di kawasan itu.

Pantauan Warta Kota, Sabtu (17/5). para penjual jasa las ketok dan cat duco di Jalan Persahabatan Timur sampai di badan jalan. Seharusnya areal yang digunakan untuk taman itu kini jadi tempat usaha perbaikan mobil.

Para pekerja tampak berjajar di sepanjang badan Jalan Persahabatan Timur sebelah kanan. Mereka cukup menggunakan kompresor di setiap lapak. Beberapa kursi juga disediakan untuk duduk pemilik kendaraan sambil menunggu proses perbaikan.

Badan jalan yang mereka gunakan selebar kurang lebih dua sampai tiga meter. Seharusnya, badan jalan tersebut adalah sebuah taman.

Mardi (33). salah satu pekerja las ketok dan cat duco mengaku, sudah 17 tahun menjalani pekerjaannya di kawasan tersebut.

Pekerjaannya ini rupanya sudah turun-menurun, warisan ayahnya yang juga sebagai tukang las cat duco. "Buka usaha las ketok dan cat duco di sini se- lama ini aman-aman saja, nggak ada yang melarang," kata Mardi, kepada Warta Kota.

Jaraknya dekat

Bukan cuma di Jalan Persahabatan Timur, Pulogadung, di sepanjang Jalan Kramat Raya, Senen Jakarta Pusat, juga ramai bengkel las ketok dan cat duco.

Jika pengendara melintasi di jalan tersebut, pasti akan melihat papan-papan yang dipajang di pinggir jalan bertuliskan "Menerima Cat Duco Las Ketok" dan ada pekerja yang melambaikan tangan can pelanggan.

Pengamatan Warta Kota, Jumat (16/5), di sepanjang jalan tersebut berjajar puluhan tukang cat ekspres tersebut. Jarak antara tukang ketok dan cat duco yang satu dengan lainnya cukup dekat, hanya beberapa meter saja.

Para pekerja las ketok dan cat duco ini berjajar mulai Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), hingga ke arah Kwitang.

Sebagian dari pekerja ada yang duduk di kursi plastik, ada juga yang berteriak dan berusaha menstop setiap mobil yang berjalan lambat. Mereka berharap pengemudi mobil tersebut calon konsumennya yang butch jasa cat bodi kendaraan. "Cat duco dan las ketoknya Pak, dijamin rapi," teriak salah satu tukang cat bodi mobil tersebut.

Walau terkadang sulit mendapatkan konsumen, mereka terlihat tetap gigih memanggil pengemudi kendaraan roda empat yang melintas di jalan tersebut.

Dinaungi paguyuban

Mardi (33), salah satu pekerja las ketok dan cat duco di Jalan Persahabatan Timur, Jakarta Timur, mengaku usaha lasnya dinaungi sebuah paguyuban yang diberi nama Paguyuban Bersama Las Ketok dan Cat Duco (PBLKCD) debfab anggotanya sekitar 40 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com