"Memang kita kekurangan lahan parkir. Jadi kendaraan tidak tertampung lagi. Kita sudah coba yang mau parkir itu dialihkan ke PGJ saja, tapi enggak ada yang mau parkir di sana," kata Kepala Pasar Jatinegara, Fachrurrozi, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/5/2014).
Fachrurrozi mengatakan, bangunan parkir setinggi empat lantai berkapasitas sekitar 750 motor dan 400 mobil itu tidak lagi mencukupi. Apalagi untuk menampung kendaraan pengunjung di akhir pekan. Para pedagang pasar juga mengeluhkan padatnya volume kendaraan yang masuk ke pasar.
"Banyak pedagang yang protes, mereka bilang mau masuk ke rumah sendiri saja susah," ujar Fachrurrozi.
Menurutnya, upaya untuk mengurangi volume kendaraan pengunjung dengan cara menaikan biaya parkir tidak dapat dilakukan. Meskipun, lanjutnya, pihaknya juga mengelola parkir di pasar tersebut, bukan dari swasta. Sebab, tarif parkir yang berlaku untuk pasar milik BUMD DKI sudah ditentukan lewat SK Gubernur DKI.
Fachrurrozi mengatakan, dirinya telah mengajukan usulan pembangunan gedung parkir baru setinggi empat lain kepada Pemda DKI. Namun, usulan ini menurutnya masih pengkajian dan masih sebatas rencana.
"Saya sudah ke pusat untuk usulkan ada perluasan. Rencananya itu mau di atas jalan yang di belakang antara kantor pasar dengan gedung parkir. Tapi ini memerlukan pengkajian," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.