Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi dan Terduga Pelaku Pencabulan 13 Anak di Kramatjati Diperiksa

Kompas.com - 31/05/2014, 22:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Polres Metro Jakarta Timur, Sabtu (31/5/2014), telah memeriksa para saksi dan terduga pelaku kasus pelecehan belasan anak di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur. Sebelumnya, 13 anak diduga menjadi korban pencabulan oleh pelajar SD berinisial Ak (12) yang diduga sebagai pelaku.

"Sementara ini tiga orang saksi (korban) sudah kita mintai keterangan, termasuk terlapor," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu malam.

Menurut Didik, pihaknya belum menetapkan status tersangka kepada bocah yang menjadi terduga pelaku. Pihaknya masih fokus terhadap pemeriksaan saksi dari para korban.

"Belum (ada tersangka). Karena kita semua masih periksa saksi-saksi," ujar Didik.

Didik melanjutkan, pihaknya akan melibatkan instansi terkait dalam kasus ini. Sebab, yang diduga sebagai pelaku masih di bawah umur. "Ini tentunya melibatkan instansi terkait untuk tindak lanjutnya. Karena umur (Ak) nya itu masih di bawah 12 tahun," ujar Didik.

Ia menambahkan, visum terhadap beberapa korban sudah dilakukan. Namun, lanjut Didik, pihaknya masih menunggu hasil visum tersebut keluar.

Sebelumnya, Ak diduga mencabuli para bocah yang juga masih teman sepermainan di lingkungannya tersebut. Para korban pelecehan Ak kebanyakan merupakan bocah laki-laki. Dari tiga belas anak yang diduga jadi korban, satu bocah di antaranya berjenis kelamin perempuan. \

Keluarga salah satu korban menyatakan, pelaku yang merupakan bocah kelas VI SD itu, melakukan pelecehan dengan meraba bagian kelamin para korbannya. Selain itu para korban juga ada yang mengaku mendapat perlakuan berupa kekerasan seksual karena bagian duburnya dimasukan benda oleh pelaku. Beberapa keluarga korban mengaku kaget dengan kejadian ini. Sebab, Ak dikenal sebagai sosok yang biasa saja di lingkungan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com