Ia menolak anggapan yang menilai tindakan Pemprov DKI tidak manusiawi. Justru, ia menilai bahwa tindakan sopir-sopir angkot tidak manusiawi karena menghambat proses pembangunan depo MRT yang menyangkut kepentingan orang banyak.
"Prinsip kita jelas, ikut aturan dan konstitusi. Kita mau Jakarta ini jadi kota modern, rapi, dan manusiawi. Kalau mereka bilang saya tidak manusiawi, justru Anda yang tidak manusiawi. Kan ini (pembangunan depo MRT) menyangkut kepentingan orang banyak. Jadi, jangan dibolak-balik," katanya di Balaikota Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Basuki lalu menyamakan aturan yang mereka tegakkan dengan aturan dalam agama, yang menjanjikan surga untuk orang-orang yang patuh, dan neraka untuk orang-orang yang tidak patuh.
"Neraka itu manusiawi tidak? Kalau nanti di akhirat ada yang masuk neraka kan bukan berarti Tuhan tidak manusiawi. Tapi neraka itu adalah keadilan. Kalau ada orang yang tidak nurut, ya harus masuk neraka. Begitu juga dengan orang yang melanggar aturan, harus ada hukumannya," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.
Sebelumnya, Basuki menyesalkan masih banyaknya angkot-angkot yang menggunakan area di sekitar bekas terminal AKAP Lebak Bulus. Basuki mengatakan, hal ini terjadi karena tidak ada ketegasan. Ia pun mengaku tak akan menempuh cara-cara persuasif dan negosiasi.
"Jadi kita mesti tegas. Kalau sudah dibebasin, jangan didudukin orang lagi, usir saja. Mereka main kasar, kita juga bisa. Kita ini pemerintah lho, resmi pegang senjata. Pemerintah itu dikasih pegang senjata untuk mewujudkan keadilan sosial. Jadi, bukan kejam," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.