Basuki optimistis, proses tersebut akan rampung bersamaan dengan penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Selain itu, ia yakin, setiap perusahaan peserta uji coba ERP telah memiliki database. Jadi, siapa pun pemenang tender ERP, ia harus menyerahkan database tersebut ke pihak kepolisian.
"Nanti kalau bangun ERP, otomatis ada ERI. Tidak mungkin dong kalau tidak ada register Anda bisa nge-charge ERP. Kemarin saya sudah ketemu Direktur Lalu Lintas Polda. Jadi, begitu ERP sudah beres, akan kita serahkan datanya. Jadi, polisi tinggal pakai karena semuanya sudah terkoneksi, seperti pembayaran pajak dan lain-lain," katanya di Balaikota Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Basuki justru berujar, ada potensi masalah jika proses ERI sudah beres, tetapi ERP belum berjalan. "Tapi, kalau sudah ada ERP, pasti punya ERI. Kalau Anda sudah punya ERI dan ERP, nanti penerapan ELE (eletronic law enforcement ataupenegakan hukum secara elektronik) akan lebih gampang," ujarnya.
Rencananya, uji coba pelaksanaan ERP akan dilakukan pada Juli 2014 mendatang. Sebanyak 30-50 kendaraan akan diberikan alat OBU secara acak. Adapun mobil yang dipilih adalah yang sering beraktivitas di Jalan Sudirman dan Thamrin.
Sejauh ini, ada perusahaan yang sangat berminat mengikuti uji coba proyek ERP, yakni Q-Free (Norwegia) dan Kapsch (Swedia), yang bekerja sama dengan salah satu perusahaan lokal, PT Toba Sejahtera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.