Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bantah Bedakan Kasus Korupsi di Dishub dan Dinas PU

Kompas.com - 05/06/2014, 15:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama membantah anggapan bahwa ia cenderung tebang pilih dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Hal itu disampaikannya saat dimintai komentar mengenai indikasi dugaan korupsi yang terjadi di Dinas Pekerjaan Umum. Beberapa pihak menilai, sikap Ahok terhadap kasus di Dinas PU berbeda dengan saat terungkapnya kasus bus berkarat di Dinas Perhubungan.

"Saya tidak membedakan. Cuma kalau Dinas Perhubungan (pengadaan bus transjakarta) kan tingkat kerugiannya triliunan rupiah. Kebijakan saya tetap sama, mendorong institusi hukum untuk masuk dan memeriksa setiap ada dugaan korupsi," katanya di Balaikota Jakarta, Kamis (5/6/2014).

Indikasi korupsi di Dinas PU DKI terungkap saat Kepala Dinas PU Manggas Rudi Siahaan diketahui telah menyelewengkan APBD 2013 sebesar Rp 180 miliar. Ia diduga telah memerintahkan Kepala Seksi Perbaikan Jalan di setiap kecamatan untuk membuka rekening pribadi guna menampung dana yang diklaim untuk perbaikan jalan berlubang itu.

Menurut Ahok, sejauh ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan pemeriksaan terhadap proyek tersebut. Ia pun mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk masuk dan menyelidikinya.

"KPK belum minta data. Tapi kalau mereka mau memeriksa Rudi, silakan. Ini bukti komitmen saya terhadap pemberantasan korupsi," jelasnya.

Diberitakan, Ketua Umum Jaringan Pemuda Penggerak (Jumper) Ghea Hermansyah meminta Ahok segera melaporkan indikasi korupsi di Dinas PU. "Ahok terkesan diam saat Rudi Siahaan melakukan penyelewengan APBD. Tapi saat Dishub, kenapa berapi-api seruannya," ujar Ghea.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com