Wakil Kepala Stasiun Bekasi, Andri, mengakui bahwa penumpukan penumpang terjadi selama sekitar 1 jam. Namun hal itu disebabkan adanya keterlambatan KA dari Stasiun Manggarai.
“Ya, tadi pagi memang sempat ada penumpukan. Tapi itu karena imbas dari Stasiun Manggarai. Ada keterlambatan dari sana jadi masuk Stasiun Bekasi juga terlambat. Di Stasiun Bekasi gak ada masalah sebenarnya,” ujar Andri saat ditemui di Stasiun Bekasi, Jumat (6/6/2014).
Pihaknya menolak disalahkan sepenuhnya soal penumpukan tersebut. Andri mengatakan semua keterlambatan yang terjadi di Stasiun Bekasi pasti merupakan imbas dari keterlambatan ataupun gangguan di stasiun lain.
Andri menambahkan pihaknya telah melakukan pengawasan rutin terhadap arus kereta api tiap pagi. Dirinya diwajibkan untuk membuat laporan soal keterlambatan ataupun gangguan yang terjadi di Stasiun Bekasi tiap hari.
“Kami setiap pagi sampai jam 10 selalu pantau terus itu arus kereta. Nanti direkapitulasi untuk laporan,” ujarnya.
Seperti diketahui, ada penambahan perjalanan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dengan menetapkan Grafik Perjalanan Kereta (Gapeka) yang mulai berlaku 1 Juni 2014. Gapeka merupakan perubahan dari tahun 2013 setelah jalur rel ganda di lintas utara Pulau Jawa rampung.
Dengan selesainya rel ganda, waktu tempuh kereta api jarak jauh (KAJJ) dari Jakarta maupun menuju Jakarta melalui jalur utara dapat dipersingkat.
Sejak 1 Juni, ada penambahan perjalanan kereta menjadi 645 perjalanan kereta dari yang sebelumnya 589 perjalanan untuk setiap harinya. Perjalanan KRL Jabodetabek tersebut beroperasi pada 56 loop, yakni dilayani dengan 56 rangkaian kereta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.