Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Lurah Rawa Bunga Didemo PKL

Kompas.com - 09/06/2014, 13:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Sejumlah pedagang kali lima (PKL) yang biasa berjualan di Jalan Raya Bekasi Barat melakukan aksi unjuk rasa di kantor Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (9/6/2014). Aksi unjuk rasa ini dilakukan para pedagang terkait rencana penertiban lahan yang biasa ditempati pedagang untuk pembangunan saluran air.

Dani Maulana (31), salah satu PKL, mengatakan, para pedagang tidak pernah menerima sosialisasi terkait penertiban tersebut. Dani menyayangkan rencana penertiban yang dilakukan mendekati Ramadhan.

"Ini tidak pernah ada sosialisasi ke kita. Rencana penertiban ini juga berdekatan dengan Lebaran dan pemilu, kan," kata Dani ditemui di lokasi kejadian, Senin siang.

Dani mengatakan, para pedagang meminta solusi atas permasalahan ini. Mereka meminta agar diberikan lapak baru untuk berjualan.

"Kita tidak tahu akan berdagang di mana lagi, apalagi waktunya tidak tepat. Saya setuju dengan program pemerintah, tapi kita berharap bisa disediakan lahan baru. Kita punya anak masih sekolah, bisa terganggu kalau kita enggak kerja," ujar Dani.

Narto (30), PKL lainnya, mengungkapkan hal senada. Dia menyesali rencana penertiban tersebut. Ia berharap pemerintah dapat menyediakan lapak jualan baru bagi mereka.

"Kita cuma mau dagang. Kita enggak minta ganti rugi. Yang kita sesalkan kenapa enggak pernah dapat sosialisasi," ujar Narto.

Lurah Rawa Bunga Supriyanto mengatakan, rencana penertiban tersebut telah disosialisasikan ke pedagang dari pihak kecamatan sejak beberapa waktu lalu. Surat peringatan pertama dan kedua sudah diberikan kepada para pedagang.

Rencana penertiban tersebut, lanjutnya, adalah program Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Timur untuk pembangunan saluran air di Jalan Bekasi Barat yang selama ini menjadi lahan PKL berjualan.

"Itu program Sudin PU Tata Air untuk pembuatan saluran air yang baru. Kita hanya membantu pemerintah untuk menjalankan program pembangunan," ujar Supriyanto.

Menurut dia, dalam waktu dekat, para PKL akan diberikan surat peringatan ketiga untuk mengosongkan lahan. Surat peringatan itu akan dikeluarkan pihak Kecamatan Jatinegara.

Pantauan Kompas.com, para PKL itu meneriakkan yel di depan kantor Kelurahan Rawa Bunga. PKL yang dikenal dengan sebutan "Pedagang Jembatan Hitam" ini juga membawa spanduk tuntutan. Mereka meminta agar ada solusi dari rencana penertiban tersebut. Aksi tersebut mendapat pengawalan dari petugas Satpol PP dan kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com