"Saya sudah buat surat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan sudah dikirimkan pada tanggal 5 Juni kemarin, saya sebagai Wali Kota Jakut tidak akan mengikuti Adipura," ujar Heru di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jalan Yos Sudarso, Selasa (10/6/2014).
Heru menjelaskan, dia tidak mau mengikuti program tahunan Kementerian Lingkungan Hidup tersebut karena masih banyaknya pembangunan infrastruktur di wilayah Jakut. Oleh karena itu, banyak titik penilaian Adipura yang dinilai tidak memberi kenyamanan.
Ia menjelaskan, di wilayah Jakut terdapat banyak program pembangunan infrastruktur, antara lain revitalisasi waduk, Proyek Pengerukan Darurat Jakarta atau dikenal dengan sebutan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) yang mengurangi kenyamanan, seperti banyak pohon yang ditebang, saluran terbengkalai, dan kemacetan lalu lintas yang merupakan imbas dari pembangunan.
"Jadi sekarang kita konsentrasi membenahi dulu sehingga tahun 2016 sudah beres dan percaya diri mengikuti Adipura," tuntasnya.
Seperti diketahui, tidak satu pun dari lima wilayah administrasi kota dan satu kabupaten di DKI Jakarta yang berhasil meraih Piala Adipura 2014. Kebersihan wilayah ibu kota negara ini kalah dibandingkan empat kota lain, yakni Surabaya, Tangerang, Palembang, dan Malang, yang berhasil merebut Adipura Kencana dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.