"Kalau dia keluar, ke mal, itu terpaksa. Dia masih lebih aman merasa di rumah," kata TH, ibunda AK, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/6/2014).
TH menuturkan, anaknya itu sudah tidak terlalu kurus seperti pada awal-awal dia diketahui mendapatkan kekerasan seksual.
"Berat badan sudah naik, lumayan. Sudah enggak marah-marah. Dia diterapi oleh tim. Selain dari orang bule, ada satu yang orang Indonesia juga," lanjut TH.
TH mengungkapkan, AK mendapat terapi dari sebuah tim asal Belanda dan pendampingan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A). Dia bersyukur, Pemerintah Belanda turut mendukung pemulihan putranya itu.
"Tapi setelah ditanya atau diterapi, dia masih ngompol. (Di rumah) masih enggak mau pakai celana," kata TH.
TH menambahkan, saat ini putranya menjalani pendidikan di rumah. Ada seorang guru les yang dipanggil ke rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.