Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotman Desak KPAI Jawab 'Yes or No' atas Bukti Keterlibatan Guru JIS

Kompas.com - 13/06/2014, 12:44 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum guru Jakarta International School (JIS), Hotman Paris Hutapea, mendesak Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPI) Asrorun Ni'am Sholeh beserta jajarannya untuk mengatakan bahwa mereka memiliki bukti terkait tuduhan pelecehan seksual yang dialamatkan kepada empat guru JIS.

"Ada enggak bukti secuil pun dari KPAI? Bapak seperti tidak berani mengatakan bukti. Bapak tinggal jawab 'yes or no'. Kalau KPAI belum lakukan ada bukti, kami tidak apa," kata Hotman kepada Asrorun dalam pertemuannya dengan KPAI di ruang rapat KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2014).

Hotman yang datang bersama tiga guru JIS dan orangtua murid terus mendesak Ketua KPAI untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hotman menilai Asrorun Ni'am seolah menghindari jawaban dari pertanyaan yang diajukannya.

Hotman mengatakan, KPAI terlalu banyak bicara padahal ia sendiri mengerti akan hukum. Hotman menuding KPAI hanya mendapat pengaduan, tetapi tidak memiliki bukti yang memperkuat pernyataan bahwa ada guru JIS yang melakukan pelecehan seksual.

"Pertanyaan dijawab, dong. Kalau jawabannya enggak, kami akan pergi. Bapak di sini pimpinan. Bapak berani jawab enggak?" tekan Hotman.

Hotman mengatakan, semua kedutaan negara-negara asing juga mempertanyakan hal ini. Jika KPAI tidak memastikan bukti yang dimiliki, Hotman menyatakan akan menggugat pejabat KPAI secara pribadi, bukan atas nama lembaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com