Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Anggap Tuduhan Orangtua Murid TK JIS adalah Karangan

Kompas.com - 14/06/2014, 09:08 WIB
Nadia Zahra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Pengacara empat guru asing Jakarta International School (JIS), Hotman Paris Hutapea menantang orangtua murid untuk menunjukkan lokasi kekerasan seksual di sekolah yang berlokasi di Terogong, Jakarta Selatan. Hal itu terkait dengan tudingan kejahatan seksual oleh empat guru TK dilakukan secara bekerja sama.

"Lihat saja, ini semua ruangan tidak ada pembatas kan? Semua dikelilingi kaca. Udah gitu, banyak yang lalu lalang di depan ruang ini. Jadi, tuduhan orangtua yang bilang guru dan kepsek (kepala sekolah) kerja sama lakukan pelecehan seksual, sama sekali nggak cerdas. Dia tuh bikin karangan," ujar pengacara keempat guru JIS, Hotman Paris Hutapea seraya menunjukkan tiap-tiap ruangan secara transparan kepada awak media, Jumat (13/6/2014).

Dari pantauan Kompas.com, hari ini pihak media diperbolehkan meninjau langsung lokasi TKP yang dituduhkan salah satu orangtua murid kepada empat guru TK JIS. Adapun saat itu, Hotman mendampingi kliennya bernama Niel Batleman dan Elsa Donohue menunjukkan kepada wartawan setiap sudut ruang kerja mereka.

Untuk ruang kerja kepala sekolah TK JIS, Elsa Donohue berada tepat di depan ruang guru lainnya yaitu, Niel Batleman. Dari pintu muka bersistem pengaman ketat, terdapat meja resepsionis. Kemudian di sebelah kanan adalah ruang dari Elsa dan Niel yang keseluruhannya terbuat dari kaca dan dibatasi oleh jalan umum berlapis karpet tersebut.

"Di jalan ini, semua orang lewat termasuk orangtua murid, silakan saja tanya mereka (orangtua murid sedari awal berada di lokasi). Intinya, tidak mungkin terjadi pelecehan yang segala direkam oleh Elsa dan Niel ini. Ini jadi bukti kepada kalian lho," ungkap pengacara yang gemar menggunakan aksesori mewah tersebut.

Saat berada di lokasi, terdapat dua orangtua murid, salah satunya bernama Dani. Ia mengatakan bahwa tuduhan pihak luar yang menyudutkan guru serta sekolah tersebut adalah salah.

"Tuduhan itu tidak benar. Selama ini saya lewat di sini terus sambil nunggu anak belajar. Makanya, lucu aja kalau ada tuduhan begitu. Heran dan lucu aja," serunya seraya tertawa.

Sebelumnya diberitakan, orangtua siswa TK JIS bernama DA (6) melapor ke polisi bahwa putranya menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh guru di dalam lingkungan sekolah. Polisi pun telah mengantongi nama empat guru yang diduga sebagai pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com