"Pengemudinya mesti kita latih keterampilan, dan standardisasinya harus oke. Kita sertifikasi seluruh sopir," kata Kosasih di Balaikota Jakarta, Senin.
Latihan menyetir itu rutin dilaksanakan tiap tahunnya. Para pengemudi itu, lanjut dia, harus memiliki standar yang sama untuk menyetir. Ini sebab pengemudi harus bertanggung jawab atas keselamatan penumpang transjakarta.
Sertifikasi pengemudi itu tidak hanya untuk pengemudi bus transjakarta, tetapi juga untuk para pengemudi bus kopaja dan kopami yang juga menggunakan jalur transjakarta. Pelatihan kepada pengemudi itu diberikan seiring peralihan pengadaan dan pengelolaan transjakarta dari Dinas Perhubungan DKI.
"Target kita 1 juta penumpang per hari. Sekarang baru 350.000. Itu pun sudah dipaksakan desak-desakkan. Perlu 1.289 bus gandeng dan bus single. Jumlahnya dua kali lipat dari bus gandeng," kata Kosasih.
Pihaknya juga telah melaporkan segala kendala dan kebutuhan PT Transjakarta kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Hingga saat ini, PT Transjakarta belum bisa mengelola transjakarta secara menyeluruh karena masih dalam proses transisi dari Unit Pelayanan (UP) yang dipimpin oleh Pargaulan Butar Butar.
"Meskipun sekarang masih masa transisi dengan UP, secara operasional harus tandem sampai akhir tahun ini," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.