Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Merajai "Flyover" Pasar Klender

Kompas.com - 16/06/2014, 23:10 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjamurnya para pedagang kaki lima (PKL) di bawah jembatan layang (flyover) Pasar Klender membuat pemandangan di lokasi tersebut tampak kumuh dan semrawut. Kehadiran PKL tersebut juga meresahkan para pedagang resmi di dalam Pasar Klender, Jakarta Timur.

Para PKL dinilai dapat mengurangi penghasilan, sekaligus menjadi pesaing utama. Padahal, sesuai instruksi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, seluruh area flyover di Jakarta harus bebas PKL dan akan dialihfungsikan menjadi ruang terbuka hijau (RTH), Senin (16/6/2014).

Pantauan Kompas.com, banyak PKL menjajakan dagangannya, seperti sayuran dan buah-buahan. Jumlah mereka mencapai lebih dari 50 pedagang. Adapun aktivitas jual-beli terpantau lengang. Sampah organik pun berceceran di sekitar lokasi yang menyebabkan becek dan bau tidak sedap.

"Enggak apa kok jualan di sini, lagian beda-beda rezekilah. Mereka (pedagang di dalam pasar) ada rezekinya, saya yang di luar juga gitu," ujar pedagang sayur, Sutinah.

Selain itu, ia belum mengetahui bahwa pemerintah berencana merombak habis lokasi tersebut menjadi RTH. "Saya belum tahu ya, enggak ada informasi juga tuh dari koordinatornya. Tapi kalau begitu sih, saya mau enggak mau ya harus siap digusur, asal pindahin ke tempat yang laik," ucapnya seraya melayani pembeli.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar menyebutkan bahwa pihaknya terus melakukan penertiban dan pembebasan lahan atas semua pedagang liar yang menghuni flyover di seluruh Jakarta, termasuk flyover Pasar Klender, Jakarta Timur.

"Iya, memang pihak kami sedang lakukan pemetaan dan kita akan patroli mana-mana saja lokasi tersebut. Saat ini, kita selalu temui kendala di lapangan bahwa para pedagang yang sudah ditertibkan pasti akan balik lagi," ujar Nandar saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/6/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com