"Pencegahan ini kita lakukan di beberapa titik yang rawan PMKS, yaitu di Pejaten (Perempatan Republika) dan pertigaan Kalibata arah Taman Makam Pahlawan. Ada petugas kita yang bergantian jaga dari siang sampai malam di lokasi itu," ujar Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Abdurahman, Rabu (18/6/2014).
Abdurahman menambahkan, selain menunggu di titik rawan PMKS tersebut, para petugas pun berpatroli di lokasi berbeda. Seperti di daerah Satiabudi, Kuningan, Tanjung Barat, Arteri Pondok Indah, Pondok Pinang, Gandaria, Permata Hijau, kemudian di wilayah dan jalur protokol lainnya.
"Petugas kami yang berseragam dinas biru-biru muda itu berkeliling dan meninjau lokasi dengan melibatkan pula Satpol PP. Mereka ini merupakan petugas jangkauan dari titik-titik rawan PMKS yang 'membandel' supaya disapu bersih," ungkapnya kepada Kompas.com.
Dari data hasil penjangkauan PMKS jalanan sampai dengan pertengahan Juni 2014, Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mencatat sebanyak 1.380 orang. Adapun dari total tersebut, terbanyak adalah golongan pengemis.
Untuk mengantisipasi tindakan 'kucing-kucingan' antara petugas dengan PMKS, maka, menurut Abdurahman, adalah mengubah waktu jaga petugas pada titik-titik rawan PMKS serta melakukan rutinitas patroli yang tidak terjadwal.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengatakan telah menyiagakan 1.000 petugas gabungan dari Dinas Sosial DKI, Satpol PP DKI, dan Polda Metro Jaya untuk mengamankan Jakarta dari serbuan PMKS. Rinciannya, 300 personel dari dinas kebersihan dan 700 personel sisanya dari Satpol PP, dinas sosial, dan Polda Metro Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.