Nantinya, kata dia, laporan warga lansia itu akan langsung disurvei terlebih dahulu. Bila benar, kebutuhan tersebut akan diberikan. Menurut dia, hal tersebut merupakan komitmen Pemprov DKI untuk memberikan perhatian lebih kepada warga lansia.
"Kasihan sekali kalau lansia mendapatkan bantuan hanya pada HUT Lansia saja. Makanya, saya ingin setiap saat kalau ada yang tidak mampu beli kursi roda, kaki palsu, atau tongkat, langsung laporkan. Kalau tidak laporkan ke saya, tulis surat. Kalau tidak ada anggaran, nanti pakai anggaran dari saya," katanya dalam acara Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (18/6/2014).
Pria yang akrab disapa Ahok ini menjelaskan, Pemprov DKI tengah berupaya menjadikan lurah dan camat menjadi manajer di wilayahnya. Nantinya, kata Ahok, para lurah dan camat harus paham dan memperhatikan kebutuhan warga, mulai dari kelahiran hingga kematian.
"Kalau ada lurah dan camat tidak peduli lingkungannya, gimana kalau kita pecat saja? Lebih baik kita gaji orang yang lebih peduli," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Dalam acara tersebut, Ahok menyerahkan bantuan kepada warga lansia berupa kursi roda, kaki palsu, tongkat, serta memberikan bantuan alat kemandirian lansia sebesar Rp 8,45 miliar untuk 4.250 warga lansia. Diberikan pula bantuan uang sebesar Rp 1,1 miliar kepada 900 orang lansia potensial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.