Menurut dia, penutupan Dolly bisa memunculkan sebuah masalah baru sebab Pemprov Jawa Timur, lanjut dia, tidak memberi kepastian pekerjaan bagi para pekerja seks komersial (PSK) di sana. Sementara itu, pembangunan Islamic Center di era Sutiyoso, lanjut Basuki, membuka lapangan pekerjaan baru bagi PSK yang dahulu bekerja di Kramat Tunggak.
Menurut Basuki, Islamic Center menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk mempelajari kebudayaan Islam. Para mantan PSK itu kini mencari nafkah dengan berdagang asesori. Ia juga mengatakan, pembubaran kawasan Dolly membuat khawatir warga sekitarnya.
"Mereka (PSK) menyebar ke wilayah lainnya 'menjual' harga diri mereka. Tapi saya pikir itu kebijakan masing-masing daerah lah," ujar Basuki.
"Sekarang bisa enggak Pemprov Jatim membeli semua rumah di Dolly untuk dibangun Islamic Center seperti yang Bang Yos lakukan dulu? Tapi itu hak masing-masing lah," kata Basuki.
Kini, Pemprov DKI juga berencana menutup tempat lokalisasi prostitusi di kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara. Namun, Basuki menegaskan, kawasan tersebut akan diubah menjadi jalan inspeksi.
Kalijodo sendiri dikenal sebagai tempat prostitusi yang letaknya di bantaran Kanal Banjir Barat (KBB) yang merupakan salah satu sungai yang akan dinormalisasi.