Direktur Utama PT JM Jhon Aryananda menegaskan, sejauh ini pihaknya telah memegang dana sekitar Rp 4,5 triliun.
"Untuk penyertaan modal 30 persen kita sudah memenuhi syarat karena sampai sekarang kita ada Rp 4,5 triliun. Yang Rp 3,3 punya kita, dan Rp 1,2 triliun punya SMRT Singapura," kata Jhon dalam acara diskusi "Jakarta Monorail, Jadi Enggak Sih", di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Jhon juga menjelaskan, beberapa waktu lalu telah mengirim masing-masing satu perwakilan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) ke Tiongkok untuk menemui pihak dari China Communications Construction Co Ltd.
Seperti halnya SMRT, China Communications Construction merupakan anggota konsorsium Ortus Holdings (Pemegang saham PT JM). Menurut Jhon, perusahaan tersebut telah menyediakan dana 1,5 miliar dollar AS.
"Mitra konsorsium kita sudah menyediakan 1,5 miliar dollar AS, yang bukti komitmennya sudah diperlihatkan ke tim khusus dari BKPM dan Bappenas yang waktu itu berangkat ke China," jelasnya.
Jhon menegaskan, karena itu perusahaannya tidak mungkin tidak sanggup memenuhi syarat jaminan 5 persen yang diminta oleh Ahok. Apalagi, syarat tersebut juga sudah ada dalam undang-undang.
"Dananya sudah disiapkan. Kita juga sudah tanda tangan dengan sub-kontraktor. Sudah siap semua ternyata di dalam Pemprov muncul lagi beberapa kajian. Itu yang membuat proyek ini terbengkalai. Tapi kita tidak menyalahkan Pemprov," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.