Pria yang akrab disapa Ahok ini mengatakan, setiap tahunnya biaya pembuangan sampah yang harus dibayarkan selalu naik. Awalnya Rp 114.000 per ton sampah, tetapi hingga tahun ini sudah naik menjadi Rp 123.000 per ton.
"Jadi mau berapa lagi dinaikkan? Padahal logikanya, ini tanah saya, bukan tanah dia.
Kan lucu jadinya. Terus minta dinaikin lagi," kata Ahok di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Standardisasi truk pengangkut sampah, kata Ahok, sudah dilakukan dengan menggunakan truk tertutup sehingga bau tak tersebar dan air sampah tak mengotori jalan.
"Saat ini kami upayakan truk sampah dengan standar ramah lingkungan. Jadi kami butuh waktu untuk meremajakan ratusan truk pengangkut sampah yang sudah tua dan tak layak jalan," katanya.
Ahok menduga kebijakan pengelolaan pengangkutan sampah di Jakarta tidak lagi menggunakan pihak swasta, melainkan swakelola yang ditangani Dinas Kebersihan DKI.
"Saya mulai curiga, kenapa ributnya baru sekarang. Sekarang enggak bisa lagi ada uang masuk karena swasta tidak menangani jasa pengangkutan sampah. Jadi mereka ngunci kita di TPST Bantar Gebang. Ini konyol banget," kata Ahok. (bin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.