Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacaran di Jalan Layang karena Bebas Gangguan

Kompas.com - 03/07/2014, 11:16 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang remaja yang berduaan dengan kekasihnya di flyover Kalibata mengaku terbiasa berpacaran di tempat itu. Jay (16), beralasan memilih jembatan layang sebagai tempat pacaran karena bisa bebas melakukan apapun tanpa diganggu orang lain.

Menurut Jay, pacaran di jalan layang juga gratis, tidak perlu membayar layaknya nge-date ke mal atau bioskop.

"Awalnya saya ogah pacaran di sini. Tapi lama-lama mau coba juga. Pas bokin (pacar—Red) diajakin, ternyata mau juga," papar Jay.

Jay menganggap pacaran di jalan layang sebagai hal biasa. Alasannya, hampir semua jalan layang di Jakarta dipakai untuk pacaran.

Tidak hanya untuk pacaran saja. Jay juga kadang-kadang berkumpul bareng teman-teman cowoknya di jalan layang itu. "Kalau sama teman bisa sampai tengah malam," katanya.

Dia mengaku tidak takut menjadi sasaran penjahat di jalan layang Kalibata. Karena dia sendiri 'anak' Kalibata. Bila ada polisi lewat, katanya, paling-paling mereka disuruh bubar. Tidak pernah sampai ada yang tertangkap gara-gara nongkrong di jalan layang.

Jay mengungkapkan, jalan layang Kalibata tiap harinya ramai oleh pengendara sepeda motor,  baik yang ingin pacaran maupun sekadar nongkrong, sejak pukul 17.00 hingga pukul 24.00. Bahkan. kadang-kadang ada pula yang nongkrong sampai pukul 02.00 dini hari.

Kenakalan remaja

Iksan (36). warga Duren Tiga, Pancoran. Pasar Minggu mengaku sangat benci pada pemandangan pacaran di flyover Kalibata. Ia mengkritisi aparat berwenang yang seakan tidak perduli dengan kenakalan remaja itu.

"Coba baca Undang-undang Lalu Lintas, mana boleh orang nongkrong di flyover. Kalau saya lewat sering teriakin mereka, tapi yang pacaran cuek saja. Maunya sih berhentiin motor, terus nyalain lampu ke mereka dan bunyiin klakson. Tapi takut malah berabe. Bisa-bisa dikejar sama gerombolan motor itu," kata Iksan lagi.

Menurut Iksan, dulu di jalan layang Kalibata sempat dipasangi spanduk larangan pacaran di tempat itu. Namun, efeknya tidak jelas. "Kayaknya enggak ngaruh. Dari spanduknya terpasang sampai spanduknya hilang tetap saja banyak yang pacaran di sini," ujar dia.

Billy (25), pengendara motor lainnya mengaku pernah nyaris menabrak salah satu motor yang parkir di jalan layang Kalibata. Bukan karena sengaja. Melainkan karena dia tidak sadar ada motor berhenti di jalan layang.

Baca juga:
- Jalan Layang Jadi Tempat Pacaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com