Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roy Suryo: Kami Merasa Dikambinghitamkan atas Molornya MRT

Kompas.com - 07/07/2014, 21:22 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengatakan, Kementerian Pemuda dan Olahraga merasa dikambinghitamkan atas molornya proyek mass rapid transit yang dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut Roy, Pemprov DKI menganggap Kemenpora sebagai dalang terhambatnya pembangunan MRT itu karena tidak kunjung membongkar Stadion Lebak Bulus yang akan dijadikan depo MRT.

"Kami dikambinghitamkan atas ketidakmampuan Pemprov DKI dalam selesaikan MRT," ujar Roy di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (7/7/2014).

Roy mengungkapkan, tudingan bahwa Kemenpora yang menghambat penyelesaian proyek MRT salah besar. Ia menilai, terhambatnya proyek itu karena Pemprov DKI tak kunjung memenuhi persyaratan pembongkaran stadion. Menurut Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional, ada empat syarat yang harus dipenuhi untuk membongkar stadion, yakni adanya lahan pengganti tempat yang dibongkar, lahan penggantinya harus memiliki sertifikat yang jelas, sertifikat lahan pengganti tidak boleh bermasalah, dan adanya rencana anggaran untuk pembangunan lahan pengganti.

"Yang menghambat adalah Pemprov DKI sendiri karena ketidakmampuannya. Malah memberikan kami calon tanah yang bermasalah," kata Roy.

Roy menyatakan bahwa lahan yang disebut Pemprov DKI sebagai Taman BMW adalah tanah sengketa karena perizinannya bermasalah. Bahkan, kata Roy, kejadian seperti kasus proyek sarana dan prasarana di Hambalang bisa saja terulang.

"Kalau yang bersangkutan (Basuki) pernah mengatakan 'Ini bukan Hambalang, bos', malah kalau kami tidak melapor itu bisa jadi berpotensi seperti kasus Hambalang," ujarnya.

Politisi Demokrat ini mengatakan, laporan ini bukan karena konflik pribadinya dengan Basuki. Roy pun enggan menanggapi pernyataan Basuki mengenai dirinya.

"Perlu ditegaskan, ini bukan masalah pribadi. Kita tidak perlu menanggapi statement-nya BTP (Basuki) yang dilemparkan di berbagai media. Saya rasa tidak usah ditanggapi," kata Roy.

Sebelumnya, Roy, yang mewakili Kemenpora, melaporkan Basuki ke Bareskrim Polri karena dianggap menyebarkan kebohongan publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com