Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ancaman, Lembaga Survei yang Unggulkan Jokowi Dijaga Polisi

Kompas.com - 11/07/2014, 11:33 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kantor lembaga survei Indikator Politik dijaga oleh kepolisian sejak Jumat (11/7/2014) dini hari. Penjagaan ini sebagai upaya keamanan lembaga survei yang mengunggulkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu.

Pantauan Kompas.com, sebanyak sembilan orang polisi berseragam dari Polda Metro Jaya tengah duduk di teras kantor Indikator Politik di Jalan Cikini V No 15A, Menteng, Jakarta Pusat. Di halaman kantor Indikator Politik terdapat beberapa sepeda motor polisi. Polisi tidak membawa senjata pribadi, tetapi hanya senapan serbu seri 1 (SS1) dan rompi sebagai pengamanan mereka.

Peneliti Indikator Politik, Fauny Hidayat, mengatakan, pada dini hari tadi, mereka dikabari oleh Rudi, Ketua RT 011 RW 05, akan ada pengamanan pihak kepolisian di kantor Indikator Politik.

"Sekitar pukul 03.00 WIB, Pak RT dapat kabar dari kapolsek ada kemungkinan massa Prabowo mendatangi lembaga survei," kata Fauny saat ditemui di kantor Indikator Politik, Jumat (11/7/2014).

Kapolsek Menteng AKBP Gunawan, kata Fauny, menghubunginya dan memberitahu bahwa ada beberapa kemungkinan massa dari pasangan capres-cawapres nomor urut 1 mendatangi lembaga survei yang mendata keunggulan Jokowi-JK dalam hasil quick count.

Fauny menambahkan, Kapolsek Menteng kemudian mendatangi kantornya bersama kepolisian dari Polda Metro Jaya. Polisi mengimbau agar keamanan tetap kondusif dan tidak ada hal-hal negatif. Pihak kepolisian pun mengantisipasinya dengan menjaga keamanan sejak dini hari.

"Kapolsek bilang ada kemungkinan massa bergerak untuk antisipasi jaga keamanan di Indikator, anak buahnya ada yang bertugas di sini," kata Fauny.

Fauny menyatakan, pihak kepolisian hanya berjaga di halaman luar kantor Indikator Politik. Pasalnya, kata Fauny, kalau polisi berjaga di luar pagar kantornya akan menimbulkan pertanyaan dari warga sekitar. Lokasi kantor Indikator Politik berada dalam lingkungan rumah tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com