Pengamanan diperketat menyusul adanya lemparan bom molotov di salah satu kantor lembaga survei, Jaringan Suara Indonesia (JSI), Setiabudi, Jakarta Selatan. "Pengamanan untuk Jakarta Pusat ada empat atau lima, ya, kalau tidak salah. Ada RRI ada SMCR," kata Hendro kepada Kompas.com, Jumat (11/7/2014).
Hendro menyatakan, setiap lembaga survei ditempatkan anggota masing-masing satu regu yang berjumlah sekitar 10 orang. Penjagaan ini, kata Hendro, dimulai sejak Kamis malam. Hendro mengungkapkan, adanya insiden di JSI membuat jajarannta terus menjaga lokasi dengan melihat situasi.
Ia memastikan sampai saat ini lembaga survei di wilayah Jakarta Pusat masih siaga satu. "Tapi di Jakarta Pusat, Alhamdulillah tidak ada gangguan keamanan," ucap Hendro.
Hendro menuturkan, pada hari pertama usai pemilihan presiden, kemarin, ada relawan dari salah satu pasangan capres-cawapres yang menggelar aksi spontan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Aksi itu, lanjutnya, terbilang kondusif tanpa adanya aksi anarkistis atau hal lain yang menimbulkan kericuhan. Kata dia, pengamanan yang berlangsung hingga kini tidak menimbulkan konflik.
Polisi berusaha mengantisipasi timbulnya bentrok atau hal lain di lembaga survei. "Sampai saat ini tidak ada gejolak. Imbauan dari Kapolri sudah jelas, yaitu menunggu hasil KPU dan jangan melakukan euforia berlebihan sehingga berdampakkonflik," kata Hendro.
Baca juga: Sejak Dijaga Polisi, Lembaga Survei SMRC Dikosongkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.