Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Wali Kota Bogor, Bima Arya Mengaku Hartanya Berkurang

Kompas.com - 14/07/2014, 10:51 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus Partai Amanat Nasional Bima Arya mengaku hartanya berkurang setelah menjabat Wali Kota Bogor periode 2014-2019.

Ketika mencalonkan diri sebagai wali kota sekitar tahun lalu, harta Bima yang dilaporkan kepada KPK ialah sekitar Rp 5 miliar.

"Kekayaannya malah berkurang, terakhir ketika saya lapor ke KPK itu mungkin sekitar Rp 5 miliar, kalau tidak salah ketika pilkada. Sekarang kalau tidak salah berkurang sampai di sekitar angka Rp 3 miliar," ujar Bima di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (14/7/2014).

Dia mendatangi Gedung KPK untuk menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN)-nya selaku Wali Kota Bogor. Menurut Bima, hartanya itu berkurang karena ada yang digunakan untuk modal mencalonkan diri sebagai wali kota.

"Kedua, gaji wali kota ternyata pas-pasan. Saya kaget juga ketika menerima slip gaji Rp 6,1 juta. Jadi, kalau pengen lurus hidupnya, berkecukupan saja," tutur Bima.

Selain melaporkan hartanya, Bima mengaku datang ke KPK untuk berkonsultasi dengan pimpinan KPK mengenai pemberantasan dan pencegahan tindak pidana korupsi.

Selaku Wali Kota Bogor yang baru, Bima tidak ingin terjebak dalam tindak pidana korupsi. Dia juga mengaku sudah memerintahkan semua kepala dinas di Pemkot Bogor untuk melaporkan hartanya kepada KPK.

"Saya tidak mau memasuki jebakan-jebakan korupsi. Karena itu, saya ingin membangun pagar yang kuat agar terhindar dari korupsi. Kita tidak mau masuk ke KPK. Karena itu, kita berkoordinasi sejak awal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com