Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Realisasi Revitalisasi 3 Terminal di Jakarta Timur...

Kompas.com - 15/07/2014, 03:49 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merevitalisasi tiga terminal di Jakarta Timur. Pelaksanaan revitalisasi menunggu hasil lelang di Unit Layanan Pengadaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kami tinggal nunggu ketuk palu ULP saja ya. Pengajuan rencana sudah dari Mei lalu, sampai sekarang belum ada kabar pastinya," kata staf Seksi Prasarana dan Sarana Unit Pengelola (UP) Terminal Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, Wahyu Hidayat, Senin (14/7/2014).

"Insya Allah minggu depan proses lelang di ULP selesai. Kita tunggu saja," imbuh Wahyu. Tiga terminal yang menunggu revitalisasi itu adalah Terminal Perumnas Klender, Pinang Ranti, dan Rawamangun.

Rencananya, revitalisasi ketiga terminal akan dilakukan serentak. Targetnya, penggarapan revitalisasi ini rampung dalam waktu lima bulan. Namun, anggaran untuk pembenahan ketiga terminal itu tidak sama, tergantung luas lahan masing-masing terminal.

Terminal Pasar Klender memiliki luas 3.675 meter persegi. Alokasi dana revitalisasi terminal ini adalah Rp 29 miliar. Adapun Terminal Rawamangun memiliki luar 11.957 meter persegi dan mendapatkan alokasi dana Rp 45 miliar. Sementara itu, Terminal Pinang Ranti dengan luas 6.065 meter persegi mendapatkan anggaran di antara kedua rentang alokasi dua terminal yang lain.

"Untuk sementara, seperti di Terminal Rawamangun kan ada tujuh lajur, nah nanti saat pembangunan akan disediakan dua lajur. Di sana nanti seluruh kendaraan akan melintas tanpa ngetem, biar tidak ada relokasi kendaraan atau bus," ujar Wahyu yang ditemui di kantor UPT Dishub DKI Jakarta di Rawamangun, Jakarta Timur.

Menurut Wahyu, sosialisasi tentang rencana pembangunan ini sudah dilakukan sejak dua bulan lalu kepada para pengelola perusahaan otobus, penumpang, camat, lurah, dan warga di sekitar ketiga terminal. "Paling nanti pas hari-H nya kami publikasi lagi melalui spanduk dan poster yang dipajang di sekitar area pembangunan sini," imbuh Wahyu.

Kepala Terminal Rawamangun, Yean Robert, mengatakan akan mengikuti saja kebijakan pembangunan tersebut. "Ya itu kan programnya UPT, kami pastinya akan ikuti, siap saja. Tapi dalam waktu dekat pihak UPT belum adakan rapat dengan kami, jadi belum tahu pasti kapan jadinya direvitalisasi di sini," ujar dia kepada Kompas.com, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com