Sekitar pukul 09.00 WIB, warga Jalan Taman Sari XI, Jakarta Barat, serta rekan-rekannya ini tiba di perairan Pulau Pari. Sebelum menceburkan diri, sang pemandu, Budi Cahyono, memberikan petunjuk diving.
"Namun, korban dan rekan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan," ujar Amunanto kepada Kompas.com, Selasa (15/7/2014) pagi.
Sekitar pukul 09.30 WIB, fun diving dimulai. Setelahnya, persoalan sempat terjadi pada peralatan diving Edwin. Jaket pelampungnya masih terisi udara sehingga korban tidak dapat turun ke dalam air.
Budi Cahyono membantu membuang udara dengan menekan salah satu tombol. Edwin pun dapat turun ke dalam air untuk bersatu dengan rekan-rekannya. Selama turun, sang pemandu naik ke atas kapal dan memerintahkan nakhoda untuk melego jangkar. Naas, ketika pemandu kembali turun ke dalam air, Edwin hilang.
"Pemandu langsung memerintahkan rekan korban untuk naik ke kapal. Pemandu turun untuk mencari korban. Satu jam dicari, tidak ditemukan," ujar Amunanto.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Budi Cahyono lalu melaporkan insiden itu ke Brigadir Majid di Pos Polisi Pulau Pari. Sekitar pukul 11.30 WIB, Budi Cahyono serta dua penyelam di pulau itu melakukan pencarian di sekitar lokasi hilangnya Edwin.
Edwin ditemukan tertelungkup di dasar laut dalam keadaan tewas sekitar pukul 11.45 WIB. Amunanto mengatakan, hingga saat ini tidak ada yang ditetapkan menjadi tersangka. Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap kawan-kawan Edwin sekaligus sang pemandu serta dua anak buah kapal tersebut untuk mengumpulkan bukti-bukti. Jenazah Edwin langsung diserahkan ke keluarga.
"Kebetulan pihak keluarga korban tidak mau otopsi dilakukan," ujar dia.