Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya KK, Ghofur Tak Sekolah Tahun Ini

Kompas.com - 16/07/2014, 16:04 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Abdul Ghofur (7) belum bisa masuk sekolah pada tahun ini karena terlambat mendaftar online PPDB. Padahal, namanya sudah diterima di SDN Tugu Utara 14 Pagi.

Irwani (35), ibunda Ghofur menjelaskan, anaknya tidak diterima lantaran belum memiliki Kartu Keluarga (KK). Sebab, salah satu syarat dari pendaftaran ulang adalah melampirkan KK.

"Waktu itu saya memang belum memiliki KK, baru ngurus dan baru jadinya pas sehari setelah batas waktu terakhir, tapi kan KTP saya DKI. Saya ingin sekali anak saya bisa sekolah," ujar Irwani saat dihubungi, Rabu (16/7/2014).

Ibu dari 2 anak tersebut berharap anaknya tetap bisa bersekolah di SD Negeri karena dirinya mengaku tidak sanggup bila menyekolahkan anaknya di sekolah swasta.

"Saya saja harus membayar kontrakan Rp 400.000 per bulan, bapaknya juga narik taksi dan jarang menafkahi kami," ungkapnya.

Warga Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, tersebut menuturkan, saat ini, ia menghidupi keluarganya dengan berjualan makanan dan minuman rimgan, serta bekerja sebagai buruh cuci di sekitar rumahnya. Sehingga, dengan menyekolahkan anaknya di SD Negeri dapat sedikit meringankan beban hidupnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Septi Novida mengatakan, sesuai prosedurnya, untuk mendaftar ulang PPDB online salah satu syaratnya adalah menyertakan KK. Ia juga menyarankan agar Irwani berkonsultasi langsung ke Dinas Pendidikan mengenai permasalahan yang dihadapinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com