Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Pelayanan Publik Jadi "PR" Para Pemimpin DKI

Kompas.com - 18/07/2014, 18:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ombudsman Republik Indonesia berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun-tahun mendatang akan lebih baik dalam penyediaan layanan publik bagi masyarakat, setelah tahun lalu DKI menjadi salah satu pemerintah daerah yang berkinerja buruk dalam hal pelayanan publik.

Ketua Ombudsman RI Danang Girindrawardana mengatakan, optimisme atas kondisi yang lebih baik tersebut didorong beberapa faktor.

Menurut dia, setelah enam bulan program intervensi intensif yang dilakukan Ombudsman berjalan, Pemprov DKI banyak melakukan perubahan.

"Setelah 6 bulan program intervensi, mereka sudah mencapai hampir tinggi dari standar itu. Tingkat kepatuhannya sudah hampir tinggi. Artinya, Pemprov DKI sudah cukup baik dalam setengah tahun intervensi," kata Danang ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (18/7/2014).

Yang jelas, lanjut Danang, semua proses perizinan di DKI Jakarta kini sudah didelegasikan ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Dia mengatakan, itu merupakan satu keunggulan yang dimiliki DKI Jakarta.

"Karena perintah UU (Undang-Undang No 25 Tahun 2009) itu menyelenggarakan PTSP. Itu sudah dipatuhi oleh Pemprov DKI," ujarnya.

Kedua, sambung Danang, dalam sektor pendidikan dan kesehatan, Pemprov DKI Jakarta juga dinilai baik meskipun Jawa Timur masih menjadi jawara.

Namun, Danang yakin Jakarta dapat meraih prestasi serupa. "Dalam sektor pendidikan dan kesehatan, tetap paling unggul dibanding seluruh pemerintah provinsi. Yang bisa ngalahin baru Jawa Timur. Di skala indeks itu, Jawa Timur paling baik, sebentar lagi DKI akan bisa menyusul," ujarnya.

Tak hanya di urutan kedua dalam sektor pendidikan dan kesehatan, DKI Jakarta pun menempati peringkat kedua di sektor perizinan investasi. Dia mengatakan, di sektor ini DKI Jakarta juga nomor dua setelah Jawa Timur.

"Ini yang mau kami kejar. Ini menjadi PR-nya bapak gubernur nanti," ucapnya. Catatan Ombudsman, dari 4.000 pengaduan terkait layanan publik yang masuk sepanjang 2013, sebanyak 1.100 pengaduan berasal dari DKI Jakarta.

Banyaknya komplain ini menempatkan DKI Jakarta sebagai provinsi dengan kualitas pelayanan publik rendah pada tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com