Ribuan bangku kosong di sekolah-sekolah negeri se-Kota Bekasi itu terdapat di Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri.
Penyebab adanya ribuan bangku kosong itu, banyak calon siswa baru yang telah dinyatakan diterima dalam PPDB online, ternyata tidak mau mendaftar kembali.
"Padahal kami sudah perpanjang masa daftar ulang sampai Sabtu (19/7/2014), tapi ternyata masih tetap banyak yang tidak daftar ulang," ungkap Kepala Bidang Bina Program, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Agus Enap, Minggu (20/7/2014).
Menurut Agus Enap, bagi calon siswa baru yang diterima melalui PPDB online, sudah diberi kesempatan pertama daftar ulang hingga Selasa (15/7/2014).
Daftar ulang itu kemudian diperpanjang hingga Sabtu (19/7/2014). Perpanjangan masa daftar ulang itu diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar sakit dengan bukti surat keterangan sakit dari dokter.
Namun, hingga batas akhir pendaftaran ulang, ribuan siswa tidak mendaftar. Mereka akhirnya dinyatakan telah mengundurkan diri. "Setelah masa perpanjangan kedua, tidak ada lagi kesempatan," tandasnya.
Agus pun merinci, jumlah calon siswa baru yang tidak mendaftar ulang untuk tingkat SMP Negeri, tercatat 689 orang. Sementara untuk calon siswa SMA Negeri 301 orang dan SMK Negeri 162 orang. “Jumlah total mereka yang tidak daftar ulang semuanya 1.152 orang," ujarnya.
Dia menengarai, salah satu penyebab calon siswa baru yang tidak daftar ulang itu adalah sekolah tempat calon siswa baru diterima itu bukan pilihan pertama. "Banyak juga mereka yang didaftarkan oleh sekolah asal tanpa melihat lokasi sekolah," terangnya.
Menurut Agus, upaya melakukan komunikasi dari sekolah asal untuk menanyakan alamat calon siswa baru juga sudah dilakukan. Namun masih tetap banyak yang enggan mendaftar ulang.
Akibat banyaknya bangku kosong itu, Agus Enap menyatakan bahwa sistem yang diterapkan pada PPBD online 2014 terbuka untuk dievaluasi agar tidak ada lagi bangku kosong di sekolah akibat tidak daftar ulang.
Satu hal yang pasti, kata Agus Enaf, meskipun bangku kosong itu mencapai ribuan, Disdik Kota Bekasi tetap akan membiarkannya tanpa ada proses lain untuk mengisinya.
"Sesuai petunjuk teknis (juknis) PPDB tahun 2014, bangku kosong itu akan tetap dibiarkan tidak diisi, meskipun animo masyarakat masuk sekolah negeri sangat tinggi,” tandasnya.
Dia meyakinkan banyaknya bangku kosong di sekolah negeri, tak akan mempengaruhi sistem belajar- mengajar. Sebab, kata dia, Disdik Kota Bekasi menetapkan jumlah siswa SMPN dalam satu kelas 44 orang. Idealnya, sesuai aturan nasional hanya 40 orang.
Untuk SMA yang idealnya 36 orang per kelas, Disdik Kota Bekasi menetapkan jumlah siswanya 40 orang. “Kalau ada bangku kosong di sekolah negeri, berarti malah mendekati standar nasional,” tuturnya. (Ichwan Chasani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.