Aceng (45), salah seorang petugas keamanan di Tebet Timur Dalam, membenarkan bahwa lampu jalan di sepanjang Stasiun Tebet menuju Stasiun Cawang mati karena tersambar petir. Jalan pun menjadi gelap pada malam hari.
"Ya, dulu sempat mati kena petir, sempat kena rel kereta api juga, tapi sekarang sudah dibenarkan oleh pemerintah sekitar tiga harian lalu," kata Aceng kepada Kompas.com, Selasa (22/7/2014).
Aceng yang sudah bekerja sekitar tiga tahun mengatakan, petugas sudah memperbaiki lampu tersebut sebab jalan menjadi rawan bagi pengendara yang melintas.
"Di sini rawan kecelakaan. Enggak tahu sudah berapa kali kejadian. Sudah tak terhitung, tapi syukur sudah dibetulkan. Ini sangat membantu sekali," ujarnya.
Reta (22), salah seorang warga yang tinggal di Tebet Timur Dalam XI, juga membenarkan tentang lampu jalan yang sudah diperbaiki. Waktu lampu jalannya padam, dia harus berjalan dengan lampu handphone ketika melintas di kawasan itu pada malam hari. Dia mengaku senang kini lampu jalan tersebut sudah diperbaiki.
"Ya, bagus dengan adanya pembetulan lampu penerangan di jalan sini. Biasanya kalau malam, saya menggunakan lampu cahaya handphone ketika berjalan, soalnya gelap," ujarnya.
Namun, tukang ojek di Tebet Timur Dalam XI, Mustofa (40), mengaku jika lampu penerangan yang belum lama dibetulkan itu pun masih sering mati.
"Masih suka mati nyala sih. Tapi, sudah ada tindakan dari pemerintah untuk membetulkannya aja udah bagus sekali," ucapnya.
Sebelumnya, Karina menuliskan pengalamannya mengadukan mengenai lampu jalan antara Stasiun Tebet dan Stasiun Cawang yang mati karena tersambar petir kepada Ahok. Tak berapa lama, tulis Karina, tiga petugas Penerangan Jalan Umum (PJU) Pemprov DKI datang ke rumahnya.
Petugas itu mengatakan sudah menerima SMS yang dikirimkan Karina dan telah memeriksa kerusakan lampu-lampu jalan yang dimaksud. Setelah diperiksa, lampu jalan tersebut kembali terang.
"Terharu. Rasanya baru kali ini merasakan kehadiran pemerintah secara langsung. Biasanya, saya agak pesimis dengan nomor-nomor hotline yang basa basi belaka. Tapi tidak dengan Gubernur DKI Jakarta. Hanya dalam 3 hari, pengaduan warga via SMS langsung ditangani!" tulis Karina.
Baca juga:
Basuki Sebar "Utusan" Kumpulkan Keluhan Warga
"Terima Kasih Gubernurku, Pak Ahok"