Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Bom dan Tas Hilang, Kantor Jokowi-Basuki Tambah CCTV

Kompas.com - 23/07/2014, 21:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keamanan di Balaikota Jakarta kini menjadi sorotan setelah adanya ancaman ledakan bom yang dialamatkan ke tempat Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama berkantor itu.

Pesan ancaman ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo jelang penetapan hasil pilpres pada Sabtu (19/7/2014) malam.

Selain itu, ada juga insiden lainnya, yakni hilangnya tas alumni sekolah tinggi Prasetiya Mulya saat buka puasa bersama pada Kamis (17/7/2014).

Untuk mengontrol keamanan di Balaikota, Pemprov DKI Jakarta bakal menambah sembilan kamera pengintai atau CCTV. "Dua pekan lagi baru ada tambahannya itu," kata Kepala Biro Umum DKI Agustino Darmawan, di Balaikota Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Menurut dia, pengadaan CCTV ini tidak melalui mekanisme lelang ULP, tetapi penunjukan langsung. Sebab, anggarannya tidak mencapai Rp 200 juta.

Ia menjelaskan, saat ini CCTV yang tersebar di Balaikota hanya berjumlah 32 unit. Sebanyak 12 di antaranya sudah rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Teknologi CCTV di Balaikota juga sudah tergolong ketinggalan zaman. "Saat ada pencurian kemarin di Balai Agung terekam di CCTV. Ternyata setelah diperbesar, blur, karena sudah kuno," kata Agustino.

Jumlah CCTV yang ada di Balaikota itu masih kurang. Sebab, idealnya setiap lantai Balaikota dipasang delapan CCTV. Ada dua gedung di lingkungan Balaikota, masing-masing setinggi 23 dan 22 lantai.

Pengadaan CCTV pun diutamakan yang memiliki kualitas dan teknologi modern. Terlebih, pengamanan di Balaikota setingkat very very important person (VVIP) karena merupakan obyek vital Ibu Kota.

"Wartawan juga kadang meninggalkan barang mereka di pendopo saat Gubernur dan Wagub bergerak. Jadi, jangan lalailah dengan barangnya masing-masing," kata Agustino.

Baca juga: DKI: Pesan Ancaman untuk Jokowi Kata-katanya Sangat Tak Enak Didengar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com